Banyak orang hanya fokus mengasah public speaking. Padahal, ada soft skill lain yang tidak kalah berguna di dunia kerja lho. Yaitu, negotiation skill.
Emang semua karyawan butuh negotiation skill ya? Bukannya bidang marketing dan sales saja? Eits, jangan salah. Ternyata ada banyak manfaat yang bisa kamu dapat kalau punya punya soft skill satu ini.
Jangan sampai kamu merugi!
Apa itu Negotiation Skill
Sebelum belajar soal negotiation skill atau kemampuan negosiasi, pertama-tama ada baiknya kamu tahu apa yang dimaksud dengan soft skill yang satu ini.
Melansir dari Jojonomic, negotiation skill adalah kemampuan seseorang dalam bernegosiasi agar bisa menciptakan kesepakatan yang menguntungkan semua pihak yang terlibat (win-win solition).
Atau, bisa saja dalam negosiasi itu hanya ada satu pihak saja yang diuntungkan atau mengambil keuntungan.
Dalam KBBI sendiri, negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kese. Sehingga, bisa dikatakan kalau dalam negosiasi kedua belah pihak atau lebih sama-sama mempunyai hak atas hasil akhir.
Negotiation skill secara kasar digunakan untuk memecahkan masalah karena adanya perbedaan kepentingan. Karenanya, diharapkan hasil akhirnya bisa menjadi solusi untuk memenuhi semua kepentingan.
Jenis-jenis Negosiasi
Negosiasi Integratif
Negosiasi integratif melibatkan semua pihak untuk memecahkan masalah dan mendapatkan keuntungan bersama tanpa adanya investasi yang berlebih.
Dalam negosiasi jenis ini diperlukan adanya kepercayaan dan kerjasama antara semua pihak yang terlibat agar mencapai negosiasi yang integratif dan berhasil.
Negosiasi Distributif
Negosiasi distributif tidak melibatkan kedua belah pihak atau lebih dalam sebuah hubungan. Sebaliknya, setiap pihak yang terlibat justru menjaga kerahasiannya disamping berusaha memperoleh informasi lebih dari pihak lainnya.
Dalam negosiasi jenis ini setiap pihak berusaha mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin dengan hasil yang pasti. Contoh negosiasi distributif adalah tawar-menawar gaji karyawan baru dengan pihak perusahaan.
Manfaat Negotiaton Skill
Menghindari Kesalahpahaman
Seperti yang dilansir dari Indeed, dengan mengasah negotiation skill secara tidak langsung kemampuan komunikasi kita juga semakin baik. Termasuk memahami dan mengekspresikan diri secara nonverbal.
Berbeda dengan public speaking, dalam negotiation skill kita juga dituntut untuk menjadi pendengar yang baik. Sehingga, kita dapat menghindari kesalahpahaman dan bisa memberikan feedback untuk mencapai kompromi.
Mempengaruhi Orang Lain
Tak hanya sekedar menampaikan informasi, dengan negotiation skill kita juga bisa mempengaruhi orang lain.
Kemampuan persuasi ini bisa kita gunakan dalam sebuah rapat untuk menjelaskan kenapa opinimu penting dan bermanfaat untuk semua, sehingga berhak mendapatkan dukungan dari yang lain.
Perencanaan strategi yang baik
Dalam sebuah negosiasi, seorang negosiator tentu tidak datang hanya dengan satu rencana saja. Kita pasti dituntut untuk memiliki beberapa rencana cadangan.
Pasalnya, selain memikirkan kesepakatan yang saling menguntungkan kita juga harus mempersiapkan segala konsekuensi dan skenario terburuk.
Oleh karena itu, seorang negosiator yang handal pasti memiliki kemampuan perencanaan yang baik dalam menyusun strategi dalam jangka panjang.
Baca Juga : 4 Langkah Selanjutnya, Setelah Kamu Ikut Program MSIB
Cara Mengasah Negotiation Skill
Untuk beberapa bidang pekerjaan seperti marketing hingga customer service tentu sudah tidak asing lagi dengan negotiation skill. Namun, bukan berarti kamu yang bekerja di bidang lain tidak bisa mengasahnya ya.
Berikut beberapa cara untuk meningkatkan soft skill satu ini.
Buat Batasan
Untuk menjadi seorang negosiator yang baik kamu perlu mengetahui batasan mana yang layak dirundingkan dan tidak. Sehingga, nantinya kamu tidak akan merugi.
Selain itu, membuat batasan juga bagus untuk memastikan negosiasi tidak melenceng.
Berani Menolak
Penerapan negotiation skill yang baik adalah ketika kamu berani menolak pada keputusan yang akan merugikan atau tidak membawa keuntungan bagimu.
Namun, kamu juga harus tahu kapan waktu yang tepat untuk menolak.