Mengacu pada data dari Newzoo pada tahun 2017, total revenue game di Indonesia mencapai US$880 juta atau setara dengan Rp 12 Triliun. Hal ini membuktikan potensi industri game di Indonesia yang semakin besar. Pada tahun 2015 mengacu pada data dari Newzoo juga, total revenue game di Indonesia berada pada nilai US$ 321 juta atau setara dengan Rp 4,6 Triliun. Dalam waktu 2 tahun, industri game di Indonesia tumbuh sekitar 2.5 kali lipat.
Dengan potensi yang begitu besar, namun ada hal yang menarik di mana nilai revenue yang sebanyak itu masih dinikmati oleh pengembang game luar Indonesia. Berdasarkan paparan ketua AGI (Asosiasi Game Indonesia) Narenda Wicaksana, pengembang game lokal (dalam negeri) baru menikmati sekitar 1% dari total revenue tersebut.
Padahal sebenarnya banyak pengembang game lokal yang memiliki kualitas bagus sebut saja Educa Studio, Agate Studio, Minimo, Allegrium, Toge Productions, Lentera Nusantara, Digital Happiness dan masih banyak lagi lainnya. Tim GameLab.ID bekerja sama dengan AGI (Asosiasi Game Indonesia) mencoba untuk mencari tahu mengapa pengembang game lokal masih belum bisa menjadi "raja di negeri sendiri".
Bagi kamu pengembang game digital dapat berkontribusi dengan mengisi survey di link berikut ini:
http://bit.ly/sh_gamedigital_2018
Hasil survey nantinya akan dibagikan kepada:
- Member Asosiasi Game Indonesia (AGI)
- Teman-teman yang sudah berkontribusi mengisi survey tersebut
Terima kasih dan tunggu hasil surveynya ya.. Salam Sukses!