Blender telah merilis versi ketiga yang sangat dinanti-nantikan. Blender 3.0 ini menggantikan Blender versi 2.0 yang memulai debutnya pada Agustus 2000, landmark terbaru ini membuat komunitas Blender sangat excited.
Sangat banyak yang telah berubah, namun segala sesuatu yang kita suka dari versi sebelumnya masih ada, bahkan telah ditingkatkan performa dan usability-nya.
Untuk preview Blender 3.0 dapat dilihat dari video yang dirilis oleh pengembang Blender ini:
Beberapa rangkuman penting dari video:
- Tools untuk Animasi dan Rigging mendapatkan banyak update dan fitur baru.
- Fitur baru Asset Browser untuk memudahkan pencarian asset.
- Proses Load & Save file lebih cepat karena algoritma compressing baru.
- Peningkatan kualitas bayangan, ray-tracing, dan Subsurface Scaterring.
- Render lebih cepat dari sebelumnya dengan Cycles X, Blender mengklaim dua hingga delapan kali lebih cepat
- Geometry nodes yang baru untuk memanipulasi geometry menggunakan node editor.
- Support untuk VR lebih ditinggkatkan.
- Grease pencil tool mendapatkan banyak fitur dan update baru.
- UI lebih rapih dan dioptimalkan untuk memperudah user.
Masih banyak lagi fitur-fitur baru, perbaikan bug, dan peningkatan performa pada Blender 3.0 Kalian dapat membaca tentang setiap perubahan secara lengkap di catatan rilis Blender 3.0.
Tapi untuk saat ini, marilah kita lihat dan bahas lebih dekat beberapa fitur utama dari Blender 3.0.
Fitur Utama Blender 3.0
Cycles X
Proyek Cycles X adalah salah satu pencapaian terbesar Blender 3.0: Penulisan ulang besar-besaran code dari renderer path tracing production Cycles yang telah berusia 11 tahun telah berhasil di rilis, dan hasilnya menakjubkan.
Peningkatan performa yang besar
Berkat penulisan ulang code, rendering dalam Cycles dapat langsung 2 hingga 8 kali lebih cepat dalam adegan dunia nyata pada GPU! Waktu kompilasi kernel telah dikurangi secara besar-besaran untuk Optix, yang sekarang juga mendukung Hardware ray-tracing untuk proses Baking.
Dukungan untuk OpenCL dibatalkan karena bug pada driver dan standar OpenCL yang macet, tetapi vendor perangkat keras lainnya segera mengajukan waktu pengembangan untuk mengembalikan dukungan rendering GPU dengan API mereka, termasuk AMD HIP yang baru rilis di versi 3.0, dengan Apple mengikutinya dengan Metal Framework mereka yang diharapkan siap untuk rilis di update berikutnya.
Peningkatan kinerja ini tidak hanya eksklusif untuk kecepatan render, viewport juga mendapatkan lompatan besar pada performanya dan jauh lebih responsif berkat berbagai Perbaikan.
Denoising
Denoising telah sangat ditingkatkan di OpenImageDenoise, dengan library AI denosising yang ditingkatkan ke versi 1.4 mencakup prefiltering, sangat dapat mempertahankan detail. Volume denoising juga telah ditingkatkan berkat tweaking albedo tambahan dan normal passes.
Dapat dilihat dari gambar proses denoising yang baru dapat membuang noise atau bintik-bintik pada render dan mempertahankan detail lebih baik dari versi sebelumnya.
Shadow Catcher
Sistem shadow catcher sepenuhnya ditulis ulang, dan sekarang dapat sepenuhnya menangani inderect light berwarna dan emisi melalui shadow catcher pass baru.
Geometry Nodes Fields
Geometry Nodes telah menjadi pembicaraan tentang kota yang dibangun secara prosedural sejak pertama kali dirilis di Blender 2.92. Rilis ini meninggalkan Geometry Nodesm, para penggunanya pun ingin geometri node didesain kembali dengan konsep "Fields".
Sistem baru ini menjanjikan untuk berada pada saat yang sama lebih mudah didekati dan lebih fleksibel daripada sistem atribut sebelumnya (yang cenderung menghasilkan pohon node yang sangat linier), dan telah memungkinkan porting node tekstur dari shader editor.
Untuk penjelasan dan cara penggunaan geometri node di Blender dapat menonton video singkat yang telah dibuat oleh user bernama Erindale ini:
Asset Browser
Asset Browser merupakan fitur yang paling diinginkan oleh pengguna blender akhirnya di rilis pada Blender 3.0!. Sebelumnya tersembunyi di bawah tag eksperimental di Blender 2.93, editor baru ini menjadi pusat perhatian pada rilis terbaru ini, menawarkan kemampuan untuk membuat, mengelola, dan menggunakan aset yang disimpan secara lokal termasuk material, lingkungan, objek, dan banyak lagi.
Asset Browser baru juga diperluas ke sistem library pose baru, sehingga dapat diakses dan dapat digunakan dari panel N, dan membuat pose yang telah dibuat selalu mudah diakses dan digunakan kembali.
Asset Browser masih dalam pengembangan berat, dengan banyak fitur eksperimental baru sudah masuk ke Blender 3.1 alpha. Editor baru ini nampaknya akan sangat menjan jikan di versi kedepannya. Kamu bisa lihat fiturnya di sini.
Animasi: Tools untuk In-Between
Para animator tahu betul betapa sulitnya membuat In-Between saat membuat sebuah animasi. Sejak versi 2.93 Blender sudah menawarkan alat untuk mempermudah proses ini namun pada versi sebelumnya masih banyak sekali kekurangannya, pada versi 3.0 banyak peningkatan yang telah dilakukan.
Tools In-Betweens telah ditingkatkan, dan sekarang semua menggunakan alat geser yang sama yang menampilkan indikasi visual dari persentase dari blending/pushing yang diterapkan, di atas berbagai peningkatan kegunaan lainnya. Kamu bisa lihat fiturnya di sini.
UI yang telah di Refresh
Tema default Blender mendapat penyegaran untuk merayakan rilis yang bersejarah ini. Kemampuan tema Blender juga telah ditingkatkan, dengan banyak parameter tema baru yang terbuka dan dapat disesuaikan.
Meski sebagian besar masih terlihat sama dengan versi 2.8 dan seterusnya, pada versi 3.0 UI diubah untuk lebih nyaman di mata dan lebih mudah dan intuitif untuk digunakkan.
Editor node menerima beberapa perubahan yang paling signifikan, dengan penambahan noodle berwarna, dot grid, garis putus-putus untuk koneksi Field, penghapusan latar belakang hijau ketika memasuki node group, dan re-theming node untuk kontras yang lebih baik dan mudah dibaca. Kamu bisa lihat fiturnya di sini.
Baca Juga : Apa itu Animasi? Memahami Tugas Animator dalam Menciptakan Animasi 2D dan 3D yang Menarik dan Berkualitas
Harapan dari versi 3.0 dan seterusnya
Dengan dirilisnya Blender 3.0 banyak sekali yang mengharapkan Blender menjadi standar industri yang baru menggantikan software yang banyak digunakan pada industri 3D saat ini seperti Maya dan Cinema4D yang masih berbasis subsripsi berbayar.
Blender banyak dipakai karena Open-Source dan gratis namun kualitasnya sekarang pada versi 3.0 ini bisa dibilang telah melebihi Maya dan Cinema4D dibidang animasi serta modellingnya, banyak yang harapkan Blender dapat menyusul kualitas rendering dan Visual effect dari Unreal Engine.
Nah itu dia pembahasan mengenai fitur Blender 3.0 versi terbaru. Kamu juga bisa belajar bikin animasi 3D menggunakan software Blender. Daftar dan ikuti kelasnya di sini.