Pasti kamu sudah sering mendengar tentang NFT, salah satu jenis aset digital yang baru-baru ini sangat populer. Di Indonesia sendiri, NFT menjadi topik yang heboh dibicarakan setelah NFT Ghozali Everyday terjual miliaran rupiah. Disusul oleh seniman lokal Indonesia, Karafuru, yang berhasil menjual NFT hingga 160 juta rupiah per gambar dan menjadi trending topik worldwide pada 4 Februari 2022 di OpenSea.
Lalu, apa sih sebetulnya NFT itu? Bagaimana cara kerjanya? Berikut penjelasan lengkapnya untukmu.
Pengertian NFT
Dilansir dari laman Forbes, NFT (Non-Fungible Token) merupakan sebuah aset digital yang merepresentasikan berbagai objek di dunia nyata. Mulai dari musik, lukisan, video pendek, hingga item dalam game. NFT diperjualbelikan secara online dan transaksi tersebut sering menggunakan mata uang kripto (cryptocurrency).
Sebetulnya, NFT sudah ada sejak tahun 2014. Namun, sekarang semakin populer karena NFT dikenal sebagai salah satu cara yang mudah untuk membeli dan menjual karya seni digital.
Umumnya, NFT dinilai sebagai salah satu proses transaksi yang sangat terbatas dan dilengkapi dengan kode pengenal yang unik. Hal ini tentu terbilang kontras dengan banyaknya kreasi digital dengan pasokan yang mungkin tak terbatas.
Walau begitu, siapapun dapat melihat karya digital yang dijual secara keseluruhan. Bahkan, kamu juga bisa men-download karya-karya digital tersebut.
Lalu, mengapa banyak orang mau menghabiskan banyak uang untuk sesuatu yang bahkan dapat mereka download atau screenshot?
Nah, itu karena NFT memungkinkan pembeli untuk memiliki item yang asli. Sebagai bukti kepemilikan, NFT memiliki otentikasi bawaan.
Cara Kerja NFT
Sebetulnya, NFT adalah bagian dari blockchain. Oleh karena itu, orang yang membeli NFT dapat melakukan verifikasi bahwa dia adalah pemilik tunggal dari aset yang sudah dibeli.
Setelah NFT dibeli dan dibayar, maka tidak ada yang bisa menggugurkan hak kepemilikan atas NFT yang dimiliki oleh seorang pembeli. Sebagai aset digital, NFT juga tidak bisa direproduksi secara berulang. Setiap NFT yang dimiliki mempunyai sifat yang unik. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan bukti pembelian dalam blockchain menggunakan cryptocurrency.
Misalnya, sebuah tweet yang dicuitkan oleh Jack Dorsey, CEO Twitter, dijual sebagai NFT kemudian laku lebih dari 2,9 dolar AS. Semua orang memang dapat mempunyai cuitan tersebut, entah melalui download atau screenshot. Akan tetapi, hanya Jack Dorsey dan pembeli NFT tersebut yang bisa menjualnya.
Dengan NFT dan teknologi blockchain, seniman atau kreator karya digital mempunyai peluang untuk menjual atau memonetasi karya mereka. Dengan begitu, mereka tidak harus lagi bergantung pada galeri seni atau tempat lelang untuk menjual karya seni mereka.
Bahkan, mereka juga bisa menjual karya seni mereka secara langsung pada konsumen. Hal tersebut dapat membuat mereka bisa memperoleh lebih banyak keuntungan.
Pasalnya, seniman bisa memprogram dalam royalti sehingga mereka dapat menerima persentase penjual acapkali karya seni mereka dijual ke pemilik yang baru. Fitur ini tentu sangat menarik mengingat umumnya seniman atau kreator tidak menerima royalti atau keuntungan lagi setelah karya seni mereka pertama kali dijual.
Lalu, bagaimana NFT diperjualbelikan?
Nah, NFT harus melalui proses bernama minting NFT supaya dapat diperjualbelikan. Minting NFT merupakan proses transformasi file digital menjadi aset atau koleksi dalam blockchain. Maka dari itu, marketplace diperlukan untuk melakukan proses tersebut. Marketplace tersebut berfungsi sebagai agen minting atau pihak ketiga. Misalnya, seperti Mintable, OpenSea, Theta Drop, dan MakersPlace.
Mengapa NFT Mempunyai Nilai?
Nilai dari NFT berasal dari keunikan atau kelangkaan sebuah token. Maka, masing-masing NFT bisa mewakili nilai yang berbeda dari yang lainnya. Hal tersebut tentu berbeda dengan aset digital lain yang nilainya ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
Baca Juga : Mengenal Cryptocurrency
Manfaat NFT
Lalu, apa saja sih kegunaan dari NFT? Tentu banyak sekali. Nah setidaknya ada 4 kegunaan NFT yang perlu kamu tahu.
Dalam Industri Karya Seni
Teknologi NFT menjamin seniman atas kepemilikan karyanya. NFT memberikan keamanan yang diperlukan untuk sebuah karya yang dipublikasikan secara online. Di mana biasanya karya digital rawan terhadap pencurian dan plagiarisme yang merugikan pembuatnya.
Dengan sistem smart contract yang ada pada NFT, seniman juga bisa menuliskan persentase royalti setiap karyanya dibeli oleh pemilik baru. Tidak hanya itu, harga dari aset NFT juga dapat mencapai angka yang sangat tinggi. Ini menunjukkan tingginya apresiasi terhadap aset NFT yang tak kalah dengan apresiasi terhadap karya seni fisik.
Dalam Konteks Hobi dan Hiburan
Tidak hanya karya seni, NFT juga membuka pasar untuk berbagai barang koleksi yang dapat dikoleksi. Misalnya seperti avatar-avatar unik dari CryptoPunks, kucing virtual dari CryptoKitties, hingga berbagai cuplikan dari NBA Top Shot.
Terdapat juga pasar gaming yang berbasis NFT dan blockchain. Misalnya, ada dua game NFT yang sangat populer, yakni CryptoKitties dan Axie Infinity. Kedua game ini sama-sama menggunakan blockchain Ethereum di dalam jaringannya. Sehingga, banyak orang yang memainkan game NFT untuk mendapatkan token yang nantinya dapat ditukarkan dengan aset lainnya.
Dalam Konteks Bisnis
Uniknya, NFT juga bisa menghubungkan aset fisik seperti bukti kepemilikan rumah. Caranya? Akta kepemilikan fisik bisa disimpan dalam blockchain dan juga dengan proses verifikasi yang cepat. Sertifikat berharga tersebut bisa disimpan dengan lebih aman dan kamu tidak perlu khawatir akan hilang atau dicuri karena data kepemilikannya terdapat pada blockchain.
Itu dia penjelasan mengenai apa itu NFT. Dapat disimpulkan bahwa NFT dapat menjadi aset digital yang tepat bagi kamu yang tertarik berinvestasi cryptocurrency. Atau, kamu ingin turut menjual karya digital juga sebagai NFT?
Nah, agar karya digitalmu makin keren, kamu bisa optimalkan skill-mu dengan ikutan kelas desain di Gamelab! Mau belajar bikin animasi? Videografi? Desain grafis dan berbagai skill lainnya? Semuanya ada di Gamelab. Yuk daftar kelasnya di sini.
Referensi:
https://www.forbes.com/advisor/investing/nft-non-fungible-token/
https://satuhu.com/non-fungible-token-nft/