Pernah mendengar istilah Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)? Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa menjadi lebih terampil. Project-Based Learning atau yang biasa disingkat jadi PBL ini diterapkan pada PKL SMK.
Penasaran apa itu Project-Based Learning dan bagaimana penerapannya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian Project Based Learning (PBL)
Project Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran di mana peserta didik berperan sebagai subjek atau pusat pembelajaran. Proses pembelajaran yang dititikberatkan adalah hasil akhir berupa produk.
Dengan kata lain, metode pembelajaran ini menggunakan proyek sebagai media pembelajaran melalui beberapa tahapan tertentu. PBL tentu merupakan metode yang menarik mengingat sangat bermanfaat pada efektivitas pembelajaran.
Dengan PBL, proses pembelajaran yang inovatif dapat dikembangkan secara maksimal. Selain itu, siswa juga dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ditemui secara langsung di kehidupan sehari-hari.
Maka, tidak heran jika pembelajaran berbasis proyek membuat proses belajar jadi lebih hidup dan bermakna bagi siswa. Siswa bisa memperlihatkan kemampuan dan pengetahuan mereka melalui presentasi atau produk yang mereka hasilkan secara nyata.
Karakteristik Project Based Learning
Berikut beberapa karakteristik model Project Based Learning:
- Menggunakan proyek sebagai media pembelajaran
- Pembelajaran diawali dengan sebuah pertanyaan atau masalah nyata yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari
- Siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran untuk menyelesaikan permasalahan
- Kegiatan kerja proyek dilaksanakan secara individu atau kelompok
- Pekerjaan dan pembelajaran dilaksanakan oleh siswa secara mandiri
- Produk yang dihasilkan merupakan output dari pembelajaran berbasis proyek ini
- Proses evaluasi dilaksanakan secara kontinu
- Secara berkala, siswa melakukan refleksi atas aktivitas yang telah dijalankan
Sintaks Project Based Learning
Sintaks atau pedoman dasar Project Based Learning menurut Mulyasa (2014: 145) adalah sebagai berikut:
Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek
Dalam tahap ini, siswa mengamati dan memahami lebih dalam terkait pertanyaan yang muncul dari fakta yang ada.
Merancang desain proyek
Perencanaan proyek merupakan langkah nyata untuk menjawab pertanyaan yang ada di tahap sebelumnya.
Menyusun jadwal
Agar proyek tersebut dapat dikerjakan dengan tepat waktu, maka penjadwalan sangatlah penting untuk dilakukan. Sehingga, proyek dapat selesai tepat waktu.
Monitoring kegiatan dan perkembangan proyek
Pada tahap ini, proyek yang sedang dikerjakan dimonitor dan dievaluasi.
Menguji Hasil Kinerja
Pencapaian peserta didik dalam penyelesaian proyek kemudian diuji dan dinilai oleh guru. Mereka juga diberi umpan balik dan masukan oleh guru. Selain itu, hasil kinerja dapat menjadi acuan bagi guru untuk merancang strategi pada pembelajaran yang akan datang.
Evaluasi
Dalam tahap ini, siswa dan guru melakukan diskusi ringan terkait pengalaman pembelajaran dan pengerjaan proyek. Siswa juga melakukan refleksi terhadap kegiatan yang baru mereka laksanakan.
Mengapa Project Based Learning (PBL)?
Mungkin kamu bertanya-tanya, mengapa harus menggunakan Project Based Learning untuk proses pembelajaran? Berikut beberapa alasannya:
- Bisa meningkatkan motivasi dan ketekunan siswa saat pembelajaran
- Mendorong kemampuan siswa dalam melaksanakan pekerjaan penting
- Suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
- Siswa lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran
- Meningkatkan skill komunikasi peserta didik
- Meningkatkan kolaborasi dan kemampuan pemecahan masalah
- Memberikan pengalaman nyata kepada siswa melalui pembelajaran dan praktik, terutama dalam pengorganisasian proyek
- Siswa dapat merasakan pengalaman belajar yang kompleks dan bisa berkembang sesuai dunia nyata
Contoh Project Based Learning
Berikut contoh penerapan Project Based Learning dalam kelas desain.
Tahap Penentuan Pertanyaan Mendasar
Siswa diminta untuk mengamati aplikasi dan game terbaru. Kemudian, mereka diminta untuk menggambarkan rasa ingin tahu dalam bentuk pertanyaan. Misal: “Seperti apa desain antarmuka pengguna yang bagus?”
Tahap Desain Perencanaan
Guru dan siswa mulai menyusun rencana awal mengenai upaya membuat desain antar muka pengguna/User Interface sebuah aplikasi yang simpel dan mudah digunakan. Perlu adanya aturan pengerjaan yang dirancang secara kolaboratif antara guru dan siswa.
Mulai dari aplikasi yang digunakan, lamanya waktu pengerjaan, hingga apakah proyek tersebut dilakukan secara individu atau kelompok.
Membuat Jadwal Aktivitas
Kemudian, perlu juga menyusun jadwal agar proyek tersebut
Monitoring
Dalam proses pelaksanaan proyek, perlu adanya monitoring dari guru atau pendidik. Sehingga, suasana belajar tetap terjaga dan kondusif.
Uji Hasil
Setelah siswa berhasil menyelesaikan proyek, hasilnya akan diuji dan dinilai oleh guru. Dalam tahap penilaian, siswa diberi umpan balik yang membantu pemahaman mereka.
Evaluasi pengalaman
Setelah itu, para siswa melakukan refleksi dari kegiatan dan proyek yang sudah dijalankan. Selain itu, terdapat diskusi ringan dengan siswa mengenai pengalaman mereka selama mengerjakan desain UI aplikasi.
Baca Juga : Kerjasama Magang Siswa SMK Maarif 1 Temon dan Gamelab Indonesia
Penutup
Itu dia penjelasan mengenai Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) yang perlu kamu tahu. Metode pembelajaran ini juga diterapkan pada PKL/magang online di Gamelab Indonesia.
Jadi, kamu bisa meningkatkan kemampuan dan mendapatkan pengalaman secara optimal. Selain itu, kamu bisa bebas memilih durasi magang dan akademi sesuai passion lho!
Tertarik untuk magang online di Gamelab Indonesia? Klik di sini sekarang!
Referensi:
https://www.pblworks.org/what-is-pbl
https://sibatik.kemdikbud.go.id/
https://creatormedia.my.id/karakteristik-model-project-based-learning-adalah/
https://serupa.id/project-based-learning/