Seorang programmer wajib mengetahui apa itu framework. Framework merupakan salah satu bagian penting dan biasa digunakan dalam pengembangan aplikasi ataupun website. Lalu apa itu framework ?
Pengertian Framework
Framework adalah sebuah platform software yang menyediakan kerangka kerja untuk mengembangkan/membuat suatu aplikasi maupun website. Dengan adanya framework, programmer dan developer akan lebih mudah dalam melakukan coding. Selain itu, prosesnya juga akan lebih cepat, efisien, dan rapi.
Fungsi Framework
Selain manfaat yang sudah disebutkan sebelumnya, framework juga memiliki berbagai macam fungsi lain. Berikut beberapa di antaranya:
1. Meningkatkan Keamanan Aplikasi
Framework bersifat open source. Framework biasanya selalu menerima update secara berkala, baik dari developer maupun komunitasnya. Selain itu, beberapa framework juga sudah mengadopsi berbagai sistem keamanan seperti autentikasi, enkripsi, dan hashing.
2. Menghemat Waktu dan Biaya
Framework menyediakan berbagai macam library yang sangat membantu dalam pengembangan proyek aplikasi. Kita tidak perlu menulis ulang code yang diperlukan. Itulah mengapa, pengembangan proyek menjadi lebih cepat dan mudah. Selain itu, biaya yang harus dikeluarkan dalam pengembangan proyek juga menjadi lebih murah.
3. Pembuatan Menjadi Lebih Terstruktur dan Mudah Dipelihara
Beberapa Framewor sudah menerapkan konsep MVC (Model, View, Controller) yang membuat proses coding menjadi semakin rapi dan cepat. Hal tersebut memudahkan kita mendeteksi dan mengatasi permasalahan/error.
Baca Juga : Perbedaan Web Application dan Website, Emang Beda?
Jenis-Jenis Framework
Ada banyak sekali jenis framework yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi maupun website. Berikut beberapa di antaranya:
1. Framework JavaScript
- Vue.js — Virtual DOM dan Two Way Data Binding. Mendukung Javascript dan Typescript. Mudah digunakan karena fleksibel dan perancangan kerja sederhana.
- React.js — Reusable komponen dan bisa mengembangkan aplikasi desktop, web, mobile, dan smart TV. Memiliki banyak tools pengembang dengan berbagai fitur.
- Angular.js — Two Way Data Binding dan Hierarchical Injections dalam pengelolaan kode dengan komponen yang reusable. Mendapatkan dukungan resmi dari Google dan memiliki komunitas yang luas.
- Node.js — Cepat dalam eksekusi kode. Semua API bersifat asinkron, yang berarti servernya tidak menunggu API kembali dengan data. Mengikuti model single-threaded. Mekanisme ini memungkinkan server merespons dengan non-blocking manner. Mengurangi waktu pemrosesan secara signifikan dalam upload video dan audio.
2. Framework CSS
- Bootstrap — Lebih hemat waktu, memiliki konsep desain yang stabil dan cocok untuk berbagai jenis browser.
- Foundation — Cocok dengan berbagai browser, memiliki fitur yang beragam dengan performa yang cepat dan stabil.
- Bulma — Penggunaannya mudah, open-source, responsif, dan bisa bekerja optimal di berbagai perangkat. Jadi, tak heran walaupun bulma pendatang baru, framework ini sudah cukup populer.
- Semantic UI — Penulisan class yang cukup mudah, memiliki tampilan yang menarik dan elegan, serta memiliki komponen yang lengkap.
3. Framework PHP
- Laravel — Memiliki syntax yang mudah dipahami dan dipelajari. Fungsionalitas intinya dapat dikembangkan dengan menggunakan add-ons. Menyediakan fungsi bawaan untuk mengelola routing, manajemen user, caching, dan lain sebagainya. Terintegrasi dengan library dan platform pihak ketiga, seperti AWS. Menjalankan task secara asynchronously di background untuk meningkatkan performa.
- CodeIgniter — Framework ringan dengan performa yang dapat diandalkan. Mudah dipahami dan digunakan berkat adanya informasi bantuan dan tutorial. Kita bisa membuat aplikasi yang mudah diskalakan dengan menggunakan arsitektur framework berbasis MVC.
- Symfony — Framework yang sangat fleksibel sehingga kita bisa mengaktifkan masing-masing komponen, menyediakan fungsi testing bawaan, dan memiliki informasi tutorial yang dapat diandalkan.
- CakePHP — Memiliki beragam paket komponen. Konvensi CakePHP dapat memprogramkan proyek agar dapat terlesaikan dengan cepat.
- FuelPHP — Mendukung HMVC, memiliki standar keamanan yang tinggi, dan memiliki baris perintah utilitas yang unik.
4. Framework Mobile Apps Development
- React Native — Framework ini open source dan menggunakan code yang sama untuk multi-platform sehingga dapat membantu mengurangi waktu untuk menulis code. Menggabungkan fungsi native apps lainnya. Predictable UI
- Flutter — Merupakan framework yang gratis dan open source. Memiliki pengembangan yang cepat, dan UI yang ekspresif dengan native performance.
- Cordova — Menggunakan SDK masing-masing platform dan dapat diterapkan ke dalam platform lain menggunakan SDK platform tersebut. Dapat mendukung multiplatform, sehingga cukup membuat sekali coding tanpa harus melakukan implementasi ulang pada setiap platform.
- Ionic — Framework yang gratis, open-source, dan bersertifikat MIT.
- Xamarin — framework gratis yang dapat lintas platform dan membangun app secara native di setiap platform.
Artikel ini merupakan kontribusi dari peserta program Gamelab Indonesia. Pandangan penulis tidak mewakili tim Gamelab Indonesia.