Salah satu dari berbagai bidang di dunia IT adalah pemrograman web. Pemrograman web bertujuan agar setiap individu dapat membangun website dengan menggunakan bahasa pemrograman secara efektif dan tepat.
Apa Itu Pemrograman Web?
Pemrograman web adalah proses pembuatan sekaligus pengembangan situs web atau aplikasi dengan bahasa pemrograman. Pemrograman web melibatkan penulisan kode-kode yang menginstruksikan browser web atau server untuk melakukan berbagai tugas dan interaksi dengan pengguna.
Pemrograman web melibatkan penggunaan berbagai bahasa pemrograman. Misalnya seperti HTML (HyperText Markup Language), CSS (Cascading Style Sheets) dan JavaScript untuk membangun struktur, tampilan, dan interaksi pada halaman web.
Selain itu, pemrograman web juga melibatkan kerja dengan teknologi dan kerangka kerja. Contohnya adalah seperti PHP, Python, Ruby, ASP.NET dan lainnya untuk mengembangkan bagian backend dari sebuah situs web.
Tujuan utama pemrograman web adalah membuat situs web yang fungsional, interaktif, dan menarik secara visual. Pemrograman web juga melibatkan aspek pengoptimalan performa, keamanan, dan skalabilitas dari situs web untuk memastikan pengalaman pengguna yang baik.
Pemrograman web memungkinkan pembangunan berbagai jenis situs web, mulai dari situs web sederhana yang menampilkan informasi hingga aplikasi web kompleks yang melibatkan basis data, integrasi dengan sistem lain, dan interaksi real-time dengan pengguna.
11 Bahasa Pemrograman Web Paling Efektif
Dalam dunia pemrograman web, terdapat banyak pilihan bahasa pemrograman yang berkembang pesat sesuai dengan kebutuhan industri. Bagi pemula atau mereka yang ingin memulai karir di bidang pemrograman, kami merekomendasikan untuk mempelajari 11 bahasa pemrograman web berikut ini.
1. C
Bahasa C adalah bahasa pemrograman yang mengadopsi paradigma pemrograman prosedural. Saat ini, terdapat banyak komunitas pengembang yang menggunakan bahasa C. Bahasa pemrograman ini telah ada cukup lama dan banyak dipelajari di tingkat pendidikan menengah dan tinggi.
Bahasa C pertama kali dirilis pada tahun 1972 dan menjadi salah satu bahasa yang telah lama digunakan. C sangat cocok bagi mereka yang tertarik dengan algoritma dasar pemrograman seperti manipulasi data, aritmetika, dan fungsi dasar.
Bagi pemula, disarankan untuk memulai belajar bahasa C terlebih dahulu agar dapat memahami logika dasar pemrograman. Terdapat banyak perangkat yang dapat digunakan, misalnya Visual Basic, MinGW, Visual Studio Code, dan lain sebagainya.
2. C++
Selanjutnya, terdapat bahasa C++, yang merupakan pengembangan dari bahasa C. Saat ini, pengembang atau developer lebih menyukai C++ daripada bahasa pemrograman C. Ini karena struktur penulisan kode pada C++ lebih singkat dan lebih baik.
Paradigma yang digunakan dalam bahasa C++ sama dengan bahasa C. C++ sangat cocok untuk membuat aplikasi berbasis desktop maupun web. Perangkat yang digunakan juga sama dengan C.
3. Java
Java adalah sebuah bahasa pemrograman yang menerapkan paradigma pemrograman berbasis objek. Konsep ini banyak dipilih oleh pengembang perangkat lunak karena memungkinkan pembuatan kode program yang mirip dengan objek-objek di dunia nyata.
Sejak muncul pertama di tahun 1990, bahasa pemrograman Java telah digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile, aplikasi desktop dan tentu saja pengembangan website. Selain itu, Java juga merupakan bahasa pemrograman open-source.
Untuk menggunakan Java, kamu perlu menginstal JDK (Java Development Kit) dan JRE (Java Runtime Environment) sebagai komponen yang diperlukan untuk menjalankan program Java. Salah satu tools yang umum digunakan adalah NetBeans IDE.
4. Python
Python adalah salah satu bahasa pemrograman web dengan struktur kode yang relatif sederhana. Selain digunakan untuk pengembangan web, Python juga cocok untuk pembuatan aplikasi desktop.
Python memiliki sifat yang dinamis dan biasanya digunakan sebagai bahasa pemrograman backend. Namun, Python juga dapat diterapkan dalam pengembangan frontend. Kelemahan Python terletak pada performanya yang kurang efisien ketika dijalankan secara statis.
5. HTML dan CSS
Hypertext Markup Language (HTML) dan Cascading Style Sheet (CSS) adalah bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi website dari sisi klien atau frontend. HTML digunakan sebagai dasar dalam pembentukan tampilan sebuah website, sedangkan CSS berfungsi untuk memberikan tampilan pada layout website.
Bagi pemula yang ingin belajar membuat website, disarankan untuk mempelajari kedua bahasa ini, guna membuat tampilan website statis. Biasanya, materi dan pemahaman dasar tentang pemrograman web diajarkan di tingkat pendidikan menengah dan tinggi.
6. JavaScript
JavaScript adalah bahasa frontend selanjutnya. Setelah kamu memahami dan mampu membuat tampilan website sederhana dengan statis, saatnya untuk mencoba membuat website dengan fitur dinamis.
JavaScript digunakan dalam pemrograman web untuk mengatur interaksi dan memberikan berbagai macam fitur pada website kamu. Setelah kamu menguasai JavaScript dengan baik, disarankan untuk belajar juga tentang framework JavaScript.
7. PHP
Selanjutnya, kita akan membahas bahasa backend yang sering digunakan oleh web developer, yaitu PHP (Hypertext Preprocessor). PHP dikembangkan pada tahun 1994 dan banyak digunakan oleh website besar seperti Facebook dan Wikipedia.
PHP dapat digunakan tanpa memerlukan kompiler khusus. Bahasa ini memiliki dukungan yang luas dari berbagai server web seperti Apache, dengan konfigurasi yang mudah.
Selain itu, PHP juga memiliki berbagai framework yang membantu kamu dalam membangun aplikasi dengan lebih mudah dan cepat. Contohnya adalah Laravel dan CodeIgniter.
8. SQL
SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa pemrograman yang dirancang khusus untuk mengelola dan mengakses database. SQL digunakan oleh web developer yang bekerja di bidang backend untuk melakukan berbagai operasi terhadap database, seperti membuat, mengubah, menghapus dan mengambil data.
Dalam pengembangan web, database digunakan untuk menyimpan dan mengatur data yang diperlukan oleh aplikasi. SQL memungkinkan pengembang untuk membuat tabel, mendefinisikan relasi antara tabel, mengatur indeks dan melakukan berbagai manipulasi data lainnya.
Dengan SQL, pengembang dapat membuat query (kueri) yang terstruktur untuk mengambil data dari database berdasarkan kriteria tertentu. SQL juga mendukung operasi agregasi, pengurutan data, dan penggabungan data dari beberapa tabel menggunakan operasi join.
9. TypeScript
Pada dasarnya, TypeScript merupakan bahasa pemrograman untuk web yang dibangun dari JavaScript. Perbedaan utama antara TypeScript dan JavaScript terletak pada konsep pemrograman berorientasi objek (OOP - Object Oriented Programming) yang lebih kuat dalam TypeScript, dengan penggunaan class dan interface.
Banyak orang menganggap TypeScript sebagai super-set dari JavaScript, artinya semua kode JavaScript valid juga dalam TypeScript. Selain itu, TypeScript menyediakan fitur tambahan, seperti tipe data yang lebih kuat dan statis, inferensi tipe, modul dan lain-lain.
Dengan menggunakan TypeScript, kamu dapat mendapatkan manfaat dari penulisan kode yang lebih aman, lebih mudah dipelihara dan lebih mudah dimengerti oleh editor dan alat bantu pengembangan.
10. Ruby
Ruby memiliki struktur sintaks yang sederhana dan diakui karena kemudahan penggunaannya. Bahasa pemrograman ini juga memiliki sistem penanganan pengecualian (exception handling) yang baik.
Ruby menawarkan berbagai fitur dan paradigma pemrograman, seperti pemrograman berorientasi objek (OOP), pemrograman fungsional dan kemampuan metaprogramming. Kode Ruby sering dianggap mudah dibaca dan ditulis, dengan penekanan pada kejelasan dan kekonsistenan sintaks.
11. Go
Go, atau biasa dikenal sebagai GoLang, adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh Google. Go memiliki sintaks yang mudah dibaca dan dipahami, serta memiliki sistem integrasi yang baik dengan dukungan pustaka standar yang kuat.
Go dirancang untuk memudahkan pengembangan perangkat lunak yang efisien, dengan fokus pada kinerja yang cepat, pemrograman konkuren, dan skalabilitas. Bahasa ini mendukung pemrograman berorientasi objek namun juga menawarkan gaya pemrograman fungsional.
Go banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi backend, pemrograman jaringan, sistem terdistribusi, dan banyak lagi. Karena kelebihan-kelebihannya, Go semakin populer di kalangan web developer dan industri perangkat lunak secara umum.
Baca Juga : Perbedaan Web Application dan Website, Emang Beda?
Penutup
Dalam dunia yang semakin terhubung melalui internet, bahasa pemrograman web telah menjadi tulang punggung bagi pembangunan situs web dan aplikasi online. Bahasa-bahasa seperti HTML, CSS dan JavaScript telah mengubah cara berinteraksi dengan dunia digital.
Bahasa pemrograman di atas memungkinkan web developer untuk menciptakan pengalaman yang menarik, responsif dan intuitif bagi pengguna. Dengan berbagai framework dan teknologi yang terus berkembang, bahasa pemrograman web terus mengikuti perkembangan tren dan kebutuhan industri.
Dengan belajar bahasa pemrograman web, kamu dapat memiliki peluang karir yang lebih besar di bidang teknologi informasi. Melalui bahasa pemrograman web, kamu dapat menghadirkan solusi yang bermanfaat bagi pengguna dan menjadikan web sebagai tempat yang lebih baik untuk berkolaborasi, berkomunikasi dan berbagi pengetahuan.
Tentu saja, kamu bisa mengikuti pelatihan seputar Koding dan Pemrograman di GAMELAB.ID. Ada banyak pilihan materi yang sesuai passion kamu baik untuk menambah skills baru atau meningkatkan skills sebelumnya.
Jadi, membaca sekilas tentang bahasa pemrograman web paling efektif untuk pemula di atas saja masih belum cukup. Kamu juga perlu mengikuti kelas Koding dan Pemrograman agar bisa mempelajari sekaligus menguasai bahasa pemrograman di atas. Yuk, segera daftar dan jika masih ada pertanyaan, silakan tanyakan di link ini ya.