Sekarang, pembelajaran di semua instansi sekolah, dari PAUD sampai Perguruan Tinggi pun diwajibkan melakukan pembelajaran secara daring, melalui laptop maupun smartphone. Tetapi, belum semua pihak sekolah dapat menerapkannya. Tidak semua murid atau guru mempunyai smartphone yang memadai, untuk melakukan pembelajaran secara daring, sesuai dengan kebijakan yang diberikan Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud).
Mengadakan pembelajaran di masa pandemi, bukanlah perkara mudah. Biasanya kegiatan belajar mengajar diadakan secara tatap muka, tapi demi mematuhi protokol kesehatan karena adanya Covid-19, maka pihak sekolah memberlakukan beberapa kurikulum bagi pihak sekolah. Tak terkecuali bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Hal tersebut sedikit menyulitkan bagi siswa maupun guru, karena ada beberapa mata pelajaran praktikum atau magang, yang harus dipenuhi untuk nilai kelulusan.
Kurikulum sekolah di Masa Pandemi.
Menurut Mendikbud Nadiem Makarim, dikutip dari kompas.com, memberikan 3 pilihan yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan memilih salah satu kurikulum tersebut, diharapkan pihak sekolah mampu menyesuaikan kebutuhan murid disekolahnya. Kurikulum yang dapat dipilih yaitu :
- Tetap mengacu pada kurikulum Nasional.
- Menggunakan kurikulum darurat.
- Melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.
Jika pihak sekolah tetap mengacu pada kurikulum yang telah berlaku di sekolahnya, ada baiknya lakukan persiapan Protokol Kesehatan seaman mungkin. Pada saat pihak sekolah memilih kurikulum darurat, maka pihak sekolah melakukan beberapa pengurangan mata pelajaran umum. Fokuskan pada pelajaran wajib, yang dibutuhkan sebagai persyaratan kelulusan. Dari pilihan yang ambil oleh pihak sekolah, ada baiknya tidak terlalu membebankan muridnya, untuk menuntaskan semua pembelajaran.
Untuk beberapa Sekolah Menengah Kejuruan, memilih tetap menggunakan kurikulum yang ada di Sekolahnya. Karena hal tersebut berkaitan dengan terganggunya mata pelajaran kompetensi dan praktikum atau magang. Karena ketika siswa memilih untuk bersekolah di SMK, maka akan lebih banyak membutuhkan praktikum dibandingkan teori.
Baca Juga : Serunya Kunjungan Industri, Buktinya SMKN 1 Majalengka Kunjungan Kali Ketiga ke Gamelab Indonesia
Persiapan pembelajaran Tatap Muka
- Sediakan beberapa wastafel bagi murid supaya tidak mengantri.
- Buat bilik sterilisasi sebelum murid memasuki kelas masing-masing.
- Cek suhu badan tubuh anggota sekolah oleh petugas keamanan.
- Pastikan tiap murid membawa hand sanitizer.
- Wajib untuk memakai masker, Faceshield, dan sarung tangan.
- Semprotkan disinfektan padsa beberapa barang yang dibawa oleh murid.
- Atur jarak tempat duduk setiap murid supaya aman.
- Bisa juga pihak sekolah memberikan pembelajaran dengan 2 sesi pembelajaran, pagi dan siang.
- Lakukan tes swab bagi seluruh anggota sekolah.
Semua persiapan panjang ini, demi menjaga terciptanya lingkungan yang kondusif dan aman dari Virus Corona yang tengah mewabah. Tak lupa, peran guru dan orangtua juga dibutuhkan, untuk mengingatkan murid dan anakny, untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
Sumber :
- https://jogja.suara.com/read/2020/06/14/111340/smk-dan-slb-di-bantul-kesulitan-ikuti-kegiatan-belajar-daring?page=all
- https://jogja.tribunnews.com/2020/09/23/disdikpora-diy-harapkan-smk-lakukan-pembiasaan-protokol-kesehatan
- https://sangalu.com/2020/07/orang-tua-siswa-keluhkan-sistem-pembelajaran-daring/