Apa yang ingin kamu lakukan jika kelak berusia 80-an? Kebanyakan orang yang sudah selesai dengan kariernya mungkin ingin menjalani hari-hari yang tenang dengan beristirahat, berjalan-jalan, berkebun, dan melakukan kegiatan menyenangkan lainnya.
Namun, ada pula lansia yang tidak lelah belajar meski usianya sudah senja. Sebut saja Masako Wakamiya, seorang nenek yang sukses merilis sebuah aplikasi saat usianya 81 tahun. Ia bahkan menjadi programmer tertua di dunia.
Siapa Masako Wakamiya?
Masako Wakamiya adalah seorang nenek berusia 80-an tahun yang mengejutkan dunia karena semangat belajar coding di usia senja. Dia lahir di Tokyo, Jepang, pada tahun 1935. Di tahun 2023 ini, usianya menginjak 88 tahun.
Wakamiya menjabat sebagai Direktur Asosiasi Sekolah Broadband NPO, Wakil Ketua Mellow Club, anggota Dewan Perancangan Masyarakat Kehidupan 100 Tahun, dan pendiri Excel-art. Dia telah menulis 6 buku, salah satunya berjudul "After 60, life will be more and more exciting".
Melansir situs women.co.jp, Masako Wakamiya lulus dari sekolah menengah Universitas Tsukuba pada bulan Maret 1954. Usai menyelesaikan pendidikannya, ia bekerja di industri perbankan dan bergabung dengan Mitsubishi Bank pada bulan April di tahun yang sama.
Setelah 43 tahun berkarir di industri perbankan, dia pensiun dari Mitsubishi Bank pada tahun 1997. Tepat sebelum pensiun, Wakamiya sempat membeli komputer dan bergabung dengan "Mellow Club", sebuah klub online untuk orang tua.
Wakamiya sempat berpikir bahwa dia akan menjalani kehidupan yang tenang saat pensiun. Tetapi, kala itu dia harus merawat ibunya yang berusia 90 tahun. Sehingga mau tak mau, Wakamiya tidak bisa bersantai sesuai keinginannya.
Merasa terisolasi ketika merawat sang ibu, Wakamiya menemukan ketertarikan baru, yakni belajar komputer yang sempat dibelinya. Di usia 60-an tahun, dia mulai mempelajari komputer dan merasa kesulitan.
Tetapi semangat belajarnya membara. Sembari merawat ibu, ia juga menghabiskan waktu untuk belajar online dan menikmati internet. Ketertarikan pada komputer justru membawanya pada belajar coding di usia 81 tahun.
Menakjubkannya, dia merilis sebuah game di Aplikasi iPhone yang diberi nama "hinadan" pada bulan Februari 2017. Tak ayal namanya menjadi perbincangan seantero jagat. Ia lantas diundang untuk menyampaikan pidato utama pada sesi tahunan Komisi Pembangunan Sosial PBB pada bulan Februari 2018.
Kisah Masako Wakamiya
Kisah Masako Wakamiya belajar komputer dimulai saat usianya 60-an tahun saat memasuki masa pensiun. Awal mula itu lah yang menjadikan Wakamiya menjadi sosok programmer tertua di dunia.
Awal Mula Tertarik Komputer
Dalam presentasinya di TEDx Tokyo pada 2017 lalu, Wakamiya menjelaskan bahwa ia kebetulan membaca artikel di majalah tentang manfaat komputer. Di tengah kebosanannya, dia menyadari bahwa memiliki sebuah komputer akan membantunya memiliki teman mengobrol dari mana saja.
Wakamiya pun melakukan pembelian PC pertamanya secara impulsif. Setelahnya, ia menyebut bahwa “hal itu mengubah bagian kedua dalam hidup saya.” Menurut Wakamiya, komputer bukan hanya jauh lebih mahal di masa lalu, tapi juga kurang ramah pengguna saat itu.
Namun, setelah ia mendapatkan pesan dari seseorang, Wakimaya bersorak gembira. Itu tandanya dia telah terhubung dengan internet, setelah selama 3 bulan terakhir terus gagal saat mencoba.
Alasan Belajar Coding di Usia 81 Tahun
Keputusan Masako Wakamiya untuk belajar koding dan pemrograman diawali karena keinginannya untuk turut bermain gim seperti anak-anak muda. Ia merasa frustasi karena kaum lansia kerap tidak dilibatkan dalam industri teknologi.
Wakamiya mencoba hampir semua gim, namun tak ada satu pun yang ditujukan untuk lansia. Dia kemudian meminta bantuan programmer muda untuk menciptakan gim untuk lansia. Tetapi, programmer muda tidak memiliki gambaran mengenai gim seperti apa yang kira-kira disukai oleh lansia.
Hal itu lah yang memotivasi Wakamiya untuk membuat gim-nya sendiri untuk lansia. Motivasi belajar koding dan pemrograman itu muncul ketika usia Wakamiya sudah menginjak 81 tahun.
Aplikasi Hinadan Ciptaan Wakamiya
Sepuluh tahun setelah ibunya meninggal, Wakamiya semakin serius menggeluti komputer dan mendorong orang-orang seumurannya untuk menggunakannya. Menurutnya, para lansia cenderung mengalami depresi seiring bertambahnya usia karena kehilangan gigi, rambut, dan anggota keluarga. Sehingga dia menawarkan petunjuk tentang cara bersenang-senang dengan komputasi dasar.
Di tahun 2016, Wakamiya mengembangkan sebuah aplikasi gim bernama Hinadan yang ditargetkan untuk lansia. Game ini menawarkan permainan sederhana, di mana para pemain diminta untuk mengatur boneka di rak sesuai dengan kriteria tingkatan.
Aplikasi yang tampak sederhana itu telah disesuaikan dengan preferensi dan kemampuan lansia dalam menjalankan aplikasi modern. Gim Hinadan sendiri terinspirasi dari Hina Matsuri, sebuah festival boneka yang menyajikan banyak boneka hias bertema kekaisaran. Tak lama setelah rilis, Hinadan diunduh 42 ribu kali dengan ratusan komentar positif. Ini merupakan pencapaian besar untuk sebuah aplikasi baru.
Pertemuan dengan CEO Apple
Di tahun 2017, Masako Wakamiya diundang oleh CEO Apple Inc Tim Cook di acara Annual Worldwide Developers Conference. Menariknya, dalam pertemuan itu Tim Cook sempat meminta saran Wakamiya mengenai ukuran font yang cocok untuk layar iPhone. Pada acara yang merupakan ajang kumpul developer tahunan itu, Tim Cook memperkenalkan Wakamiya sebagai programmer tertua di dunia.
Baca Juga : Menjadi Software Developer: Panduan Lengkap untuk Pelajar SMK
Penutup
Kisah Masako Wakamiya membuktikan bahwa belajar memang tak terbatas usia. Siapapun bisa belajar hal baru, bahkan jika usianya sudah senja. Selama ada tekad, semangat, dan ketekunan, kamu bisa mencapai hal-hal yang diinginkan dengan terus belajar.
Jika kamu memiliki ketertarikan pada koding seperti Wakamiya, kamu bisa memulai belajar dengan mengikuti kelas koding dan pemrograman di GAMELAB.ID
. Yuk, kembangkan aplikasi yang keren seperti Masako Wakamiya. Silahkan hubungi link ini untuk informasi selengkapnya.