Di era digital saat ini, teknologi terus berkembang dengan cepat, seperti membawa kita ke arah yang lebih maju dan menarik. Salah satu teknologi yang semakin populer adalah augmented reality (AR). AR bukan lagi hanya mimpi dari dunia fiksi ilmiah, tetapi telah menjadi kenyataan yang membawa perubahan signifikan dalam cara kita berinteraksi dengan dunia sekitar kita. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana teknologi yang menarik ini digunakan dalam pembelajaran.
Apa Itu Augmented Reality?
Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk melihat objek virtual yang terintegrasi ke dalam dunia nyata mereka. Dalam konsep sederhananya, AR menambahkan lapisan digital ke lingkungan fisik, menciptakan pengalaman gabungan yang menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual. Ini menciptakan sensasi bahwa elemen virtual seolah-olah ada di dunia nyata. Maka untuk memahami bagaimana augmented reality bekerja, penting untuk mengetahui komponen utamanya. Ada beberapa elemen kunci yang terlibat dalam menciptakan pengalaman AR yang imersif:
Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras merupakan komponen fisik yang diperlukan untuk mengakses dan menggunakan teknologi AR. Ini bisa berupa perangkat seperti ponsel cerdas, tablet, kacamata pintar (seperti Google Glass atau Microsoft HoloLens), atau perangkat AR khusus lainnya. Perangkat keras ini dilengkapi dengan sensor-sensor seperti kamera, accelerometer, gyroscope, dan komponen lainnya yang memungkinkan perangkat untuk mendeteksi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak AR terdiri dari aplikasi dan program komputer yang digunakan untuk membuat, mengelola, dan menampilkan elemen virtual dalam lingkungan fisik. Ini termasuk aplikasi AR yang diunduh ke perangkat pengguna, serta platform pengembangan perangkat lunak yang digunakan oleh pengembang untuk menciptakan pengalaman AR. Perangkat lunak ini biasanya memanfaatkan teknologi seperti pengenalan gambar, pelacakan posisi, dan pembuatan model 3D untuk menghasilkan efek AR yang imersif.
Display
Display adalah komponen yang menampilkan objek virtual kepada pengguna dalam lingkungan fisik nyata. Ini bisa berupa layar perangkat seperti layar ponsel cerdas atau tablet, proyektor untuk proyeksi langsung ke permukaan fisik, atau kacamata pintar dengan display yang terintegrasi. Display AR harus mampu menampilkan objek virtual dengan jelas dan realistis, serta mempertahankan konsistensi visual dalam konteks lingkungan fisik yang berubah.
Jenis Augmented Reality
Setiap jenis augmented reality memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri tergantung pada aplikasi dan kebutuhan penggunaannya. Berikut beberapa jenis AR yang paling umum termasuk:
Marker-based AR
Jenis AR ini menggunakan marker atau tanda pengenal yang dipindai oleh kamera perangkat untuk menempatkan objek virtual di lokasi yang tepat dalam lingkungan fisik. Marker ini bisa berupa gambar, kode QR, atau tanda lainnya yang dikenali oleh perangkat AR. Saat perangkat mengenali marker, objek virtual akan muncul atau disematkan di atasnya. Contoh penerapan dari jenis AR ini adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk melihat animasi 3D saat mengarahkan kamera ponsel mereka ke poster atau buku yang memiliki marker khusus.
Markerless AR
Dalam jenis AR ini, objek virtual ditempatkan dalam lingkungan fisik tanpa memerlukan marker khusus. Sistem ini menggunakan teknologi seperti pengenalan pola, deteksi objek, atau pemetaan ruang untuk menempatkan objek virtual dengan akurat. Markerless AR sering digunakan dalam aplikasi navigasi, di mana informasi seperti petunjuk arah, lokasi bisnis, atau informasi wisata ditampilkan di atas pemandangan dunia nyata tanpa perlu marker khusus.
Projection-based AR
Teknologi ini menggunakan proyeksi langsung untuk menampilkan objek virtual ke permukaan fisik, seperti dinding atau meja, tanpa memerlukan perangkat khusus seperti ponsel atau kacamata. Proyeksi ini dapat dilakukan menggunakan proyektor khusus atau perangkat lain yang mampu memproyeksikan gambar dengan akurat ke permukaan yang ditentukan. Pengguna kemudian dapat berinteraksi dengan objek virtual tersebut menggunakan tangan mereka atau perangkat lain.
Superimposition-based AR
Jenis AR ini melibatkan penempatan objek virtual langsung di atas objek fisik dalam dunia nyata. Objek virtual ini seolah-olah berinteraksi dengan objek fisik yang ada, menciptakan ilusi yang kuat dari integrasi antara dunia nyata dan virtual. Contoh dari jenis AR ini termasuk aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk melihat furnitur virtual di dalam ruang nyata mereka sebelum membuat keputusan pembelian.
Baca Juga : Inovasi Pembelajaran: Bagaimana IoT Mengubah Lanskap Pendidikan Modern
Contoh Pemanfaatan Augmented Reality dalam Pendidikan
Pemanfaatan AR dalam pendidikan tidak hanya meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa, tetapi juga memungkinkan pembelajaran yang lebih personal dan adaptif sesuai dengan kebutuhan individu. Maka dengan teknologi yang terus berkembang, peluang untuk mengintegrasikan AR ke dalam kurikulum pendidikan dan pengalaman pembelajaran yang lebih dinamis dan menyenangkan. Berikut contoh pemanfaatannya:
Pembelajaran Interaktif
AR digunakan untuk membawa materi pelajaran menjadi hidup dengan cara yang lebih interaktif dan menarik. Misalnya, dalam pelajaran sains, siswa dapat menggunakan aplikasi AR untuk melihat model tiga dimensi dari molekul atau organisme hidup dan mempelajari struktur mereka dengan lebih baik daripada hanya menggunakan gambar atau teks di buku pelajaran.
Pembelajaran Interaktif dalam Mata Pelajaran Terapan
Dalam mata pelajaran terapan seperti desain grafis, animasi, atau perancangan arsitektur, AR dapat digunakan untuk membawa materi pelajaran menjadi hidup dan memungkinkan siswa untuk berlatih keterampilan mereka dalam konteks nyata. Misalnya, dalam pelajaran desain grafis, siswa dapat menggunakan aplikasi AR untuk melihat model 3D dari desain mereka di lingkungan fisik sebenarnya, memungkinkan mereka untuk mengevaluasi dan menyempurnakan karya mereka dengan cara yang lebih efektif.
Pelatihan Keterampilan Teknis
Siswa SMK yang belajar di bidang teknik atau teknologi dapat menggunakan AR untuk memperdalam pemahaman mereka tentang konsep teknis dan keterampilan praktis. Contohnya, dalam pelajaran teknik mesin, siswa dapat menggunakan aplikasi AR untuk mempelajari dan memahami bagaimana mesin-mesin kompleks bekerja dengan melihat simulasi 3D langsung di atas meja mereka. Mereka dapat mempelajari komponen-komponen mesin, cara kerja, dan proses perakitan dengan cara yang lebih interaktif dan memikat.
Jika kamu tertarik pada pengembangan program, kamubisa mengikuti Kelas Koding di Gamelab Indonesia. Kemudian, kamu dapat menggabungkan program tersebut dengan teknologi AR. Dengan cara ini, manfaat dari program tersebut akan lebih meningkat. Tentu saja, kamu juga akan mendapatkan keuntungan dari program tersebut.