Bagi orang-orang yang bergerak di industri animasi ataupun gim tentunya sudah cukup mengenal apa dan untuk apa sebuah 3D model dibuat, ya, adalah sebagai ilustrasi atau media agar suatu ide atau mekanik yang akan ditampilkan di dalam produk animasi atau gim dapat tersampaikan dengan baik kepada para pemirsanya.
Di dalam proses pembuatan sebuah 3D model, atau yang kita sebut sebagai 3D modeling, diperlukan keahlian artistik dan ketelitian yang baik agar dapat menghasilkan sebuah karya 3D model yang realistis atau sesuai dengan tujuan dibuatnya 3D model tersebut.
Penggunaan produk dari 3D modeling pun sudah kita ketahui telah lama digunakan di dalam produksi animasi (baik film maupun periklanan) dan video gim (karakter/objek dan lingkungan gim).
Namun, tahukah kamu jika saat ini penggunaan 3D modeling telah diterapkan di berbagai bidang modern lainnya, seperti halnya bidang kesehatan dan industri manufaktur.
Untuk mengetahui lebih lanjut, mari simak artikel di bawah ini.
1. Industri Manufaktur
Industri manufaktur merupakan bidang yang bergelut dalam transformasi, pembuatan, pemrosesan, dan pengadaan produk yang berasal dari bahan mentah ataupun komoditi tertentu.
Dalam proses pembuatan suatu produk yang akan diproduksi secara massal, industri memerlukan suatu prototipe atau rancangan awal yang memberi gambaran detail mengenai desain, bagaimana produk itu nanti akan diproduksi, dan bahan yang akan digunakan. Semakin efektif dan efisien sebuah prototipe maka semakin baik.
3D modeling pun dipilih oleh industri manufaktur sebagai cara terbaik dalam pembuatan prototipe karena beberapa hal, antara lain :
- Biaya yang lebih rendah dibanding prototipe media lain seperti misalnya fotografi
- Level detail yang tinggi dapat dibuat tanpa mengorbankan banyak waktu dan tenaga dibanding cara tradisional
- Mudah untuk melakukan perbaikan/perubahan pada desain
- Dapat melakukan pengujian dini terhadap desain melalui simulasi digital
- Dokumentasi yang mudah dan cepat
- 3D Model dapat digunakan saat proses marketing/iklan
... dan banyak lagi.
2. Kesehatan
Saat ini, kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang murah dan mudah semakin hari semakin tinggi. Hal ini pun disadari oleh banyak pelaku bidang medis yang akhirnya bergerak untuk berinovasi khususnya di bidang teknologi kesehatan demi menawarkan solusi kesehatan yang lebih mudah dan terjangkau.
Kini perkembangannya telah mencapai pada tahap penerapan 3D modeling untuk membuat 3D Bioprinted Organ atau organ yang diproduksi dengan metode percetakan 3D.
Organ 3D ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi kurangnya donor organ dan mahalnya biaya yang diperlukan untuk bisa melakukan transplantasi organ. Dan jika pengembangannya terus disempurnakan dan berhasil, maka hal ini akan menjadi suatu inovasi besar di bidang layanan kesehatan di masa depan.
3. Pendidikan
Metode belajar dengan pemanfaatan media 3D model mungkin sudah cukup sering kita dengar, dan kini penerapannya pun sudah beragam dan semakin berkembang.
Di Indonesia sendiri penerapan aplikasi edukasi yang berbasis 3D model sudah cukup banyak, salah satu contohnya adalah Museum Sang Nila Utama di provinsi Riau yang membuat aplikasi museum digital dengan memanfaatkan 3D Virtual Reality dengan model 3D.
Selain itu, penerapan pembelajaran berbasis 3D modeling juga sedang dikembangkan di Harvard Medical School dalam peningkatan performa mengenai pengajaran konsep anatomi medis di tingkat yang lebih rumit. Perlunya ilustrasi yang rinci sebagai pendamping teori dan konsep anatomi medis disadari akan memberikan efek yang signifikan terhadap pemahaman para peserta didik.
Sumber :
https://devmesh.intel.com/projects/virtual-reality-sang-nila-utama-museum
https://www.hq.nasa.gov/iwgsdi/Manufacturing.html
https://www.cadcrowd.com/blog/why-is-3d-modeling-important-for-product-manufacturing-companies/
https://www.the-scientist.com/news-opinion/on-the-road-to-3-d-printed-organs-67187