Kejahatan siber semakin marak di era digital ini, di mana pelaku menggunakan teknologi untuk melakukan tindakan ilegal yang merugikan banyak pihak. Contoh kejahatan siber yang sering terjadi termasuk pencurian identitas, peretasan data pribadi, hingga penyebaran malware yang merusak sistem komputer. Maka, kejahatan siber ini tidak hanya mengancam individu, tetapi juga perusahaan dan bahkan infrastruktur penting suatu negara, sehingga penting bagi semua orang untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan siber.
Baca Juga : Keuntungan Magang Bersertifikat di MSIB Batch 7 beserta Syarat dan Ketentuannya!
10 Contoh Kejahatan Siber Sering Terjadi
Kejahatan siber semakin menjadi ancaman serius di era digital. Berbagai aktivitas online yang melibatkan data pribadi, transaksi keuangan, dan komunikasi kini menjadi target utama para pelaku kejahatan siber. Berikut ini adalah 10 contoh kejahatan siber yang sering terjadi dan berdampak besar pada individu maupun organisasi:
1. Phishing
Phishing adalah upaya untuk menipu seseorang agar memberikan informasi pribadi, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau detail login lainnya. Pelaku biasanya mengirimkan email atau pesan yang tampak resmi dari bank, perusahaan, atau layanan online, yang sebenarnya palsu. Ketika korban mengklik tautan dalam pesan tersebut dan memasukkan informasi pribadinya, data tersebut langsung dikirim ke pelaku. Phishing merupakan salah satu kejahatan siber yang paling umum karena mudah dilakukan dan sulit untuk dikenali.
2. Hacking
Hacking adalah tindakan masuk ke dalam sistem komputer atau jaringan tanpa izin untuk mencuri, mengubah, atau menghancurkan data. Pelaku hacking biasanya memiliki kemampuan teknis yang tinggi dan menggunakan berbagai metode untuk mengeksploitasi kerentanan dalam sistem keamanan. Contoh kejahatan siber ini dapat menargetkan individu, perusahaan, hingga infrastruktur negara, seperti jaringan listrik atau sistem komunikasi.
3. Ransomware
Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data korban dan menuntut tebusan agar data tersebut bisa diakses kembali. Setelah berhasil menyusup ke komputer korban, ransomware mengunci file penting atau bahkan seluruh sistem, sehingga korban tidak bisa mengaksesnya. Pelaku biasanya meminta pembayaran dalam bentuk mata uang kripto agar tidak bisa dilacak. Serangan ransomware dapat menghancurkan bisnis, terutama jika mereka tidak memiliki cadangan data yang baik.
4. Identity Theft (Pencurian Identitas)
Pencurian identitas terjadi ketika seseorang menggunakan informasi pribadi orang lain, seperti nama, nomor identifikasi, atau informasi keuangan, untuk melakukan penipuan atau kegiatan ilegal. Informasi ini bisa diperoleh melalui berbagai metode, seperti phishing, hacking, atau bahkan pembelian data curian di pasar gelap. Dampak dari pencurian identitas sangat merugikan, karena korban mungkin kehilangan akses ke rekening bank, terjerat utang yang tidak mereka buat, atau bahkan dituntut secara hukum karena tindakan kriminal yang dilakukan atas nama mereka.
5. Distributed Denial of Service (DDoS)
Serangan DDoS adalah bentuk serangan siber di mana pelaku menggunakan banyak komputer yang telah diinfeksi untuk membanjiri server atau situs web dengan lalu lintas yang sangat besar. Hal ini membuat situs web atau layanan tersebut menjadi tidak dapat diakses oleh pengguna. Tujuan dari serangan ini bisa bervariasi, mulai dari memeras pemilik situs hingga menyebabkan gangguan pada layanan penting. Serangan DDoS sering digunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk melumpuhkan perusahaan atau layanan yang mereka anggap sebagai ancaman atau target.
6. Cyberstalking
Cyberstalking adalah bentuk pengawasan atau pengintaian melalui internet. Pelaku cyberstalking biasanya menguntit korban melalui media sosial, email, atau pesan online dengan tujuan untuk menakut-nakuti, mengganggu, atau merugikan. Contoh kejahatan siber ini sering kali terjadi dalam hubungan personal, tetapi juga dapat dilakukan oleh orang asing. Dampak dari cyberstalking sangat merusak, baik secara psikologis maupun fisik, karena korban merasa tidak aman dan diawasi secara terus-menerus.
7. Malware
Malware adalah istilah umum yang mencakup berbagai jenis perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak, mencuri, atau mengganggu komputer atau jaringan. Virus, trojan, spyware, dan ransomware semuanya adalah contoh malware. Malware dapat menyusup ke sistem melalui lampiran email, unduhan yang tidak aman, atau bahkan situs web yang terinfeksi. Serangan malware sering kali menyebabkan kerusakan serius pada perangkat keras, perangkat lunak, dan data korban.
8. Online Scams (Penipuan Online)
Penipuan online mencakup berbagai kegiatan yang dirancang untuk menipu orang agar memberikan uang, informasi pribadi, atau akses ke sistem mereka. Beberapa penipuan online yang umum termasuk penipuan lotere, skema investasi palsu, dan email yang menawarkan hadiah besar jika korban membayar biaya tertentu terlebih dahulu. Penipuan ini dapat menargetkan siapa saja, mulai dari individu biasa hingga perusahaan besar.
9. Social Engineering
Social engineering adalah teknik di mana pelaku memanipulasi korban untuk memberikan informasi atau melakukan tindakan tertentu yang menguntungkan pelaku. Berbeda dengan hacking, social engineering lebih mengandalkan manipulasi psikologis daripada teknik komputer. Contoh dari social engineering adalah ketika pelaku berpura-pura menjadi pegawai perusahaan dan meminta password atau informasi sensitif lainnya. Teknik ini sering kali berhasil karena memanfaatkan kepercayaan dan kelengahan korban.
10. Cyberbullying
Cyberbullying adalah bentuk perundungan yang dilakukan melalui internet, biasanya melalui media sosial, pesan teks, atau email. Pelaku sering menggunakan identitas palsu untuk mengirimkan pesan kebencian, ancaman, atau pelecehan terhadap korban. Cyberbullying dapat berdampak besar pada kesehatan mental korban, terutama remaja yang lebih rentan terhadap tekanan sosial. Karena dilakukan secara anonim dan tersebar luas, cyberbullying menjadi salah satu tantangan terbesar dalam dunia siber saat ini.
Kejahatan siber merupakan ancaman nyata bagi semua orang, baik individu maupun organisasi. Setiap orang yang menggunakan teknologi harus waspada dan memiliki pemahaman tentang contoh kejahatan siber yang sering terjadi ini. Ayo ikuti Kelas Prakerja: Dasar Keamanan Siber untuk Pemula di GAMELAB!