Perkembangan dunia pendidikan saat ini telah memasuki ke babak yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi, sehingga mau tidak mau sistem pendidikan mesti selaras dengan kebutuhan dunia kerja. Sesuai dengan Permendikbud No. 54 tahun 2023, bahwa lulusan pendidikan kejuruan harus menguasai tiga aspek penting, yakni: (1) Sikap; (2) Pengetahuan, dan (3) Keterampilan. Itulah mengapa pendidikan kejuruan harus melakukan kemitraan dengan dunia usaha dan industri (DUDI). Dengan kata lain, keterkaitan SMK dengan dunia industri itu tidak bisa lepas sehingga mereka haruslah berlajan bersama guna mencetak aset bangsa.
Peran SMK dalam Memenuhi Kebutuhan Industri
Seperti yang ditulis oleh Widiatna dalam bukunya Teaching Factory: Arah Baru Manajemen Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia (2019), pendidikan SMK merupakan jenjang pendidikan menengah yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar siap bekerja di bidang tertentu. Maka, dalam konteks ini, lulusan SMK adalah tenaga kerja tingkat menengah yang memiliki kompetensi memadai sesuai dengan tuntutan zaman dan siap kerja di dunia industri.
Namun, untuk mencapai tujuan dalam memenuhi kebutuhan industri terdapat banyak hal yang harus diperhatikan. Misalnya, SMK perlu memastikan kurikulum yang mereka ajarkan benar-benar sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan terkini industri, sehingga harapannya lulusan yang dihasilkan memiliki peluang kerja yang lebih baik. Selain kurikulum yang diperhatikan, pendidikan juga harus mencerminkan proses memanusiakan manusia dalam arti semua potensi yang dimiliki setiap siswa dapat berguna atau berdampak bagi masyarakat sekitar.
Mengapa Pendidikan Kejuruan Harus Menjalin Kemitraan dengan Dunia Industri?
Pendidikan kejuruan, seperti yang diterapkan di SMK, menghadapi tantangan besar dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan industri yang cepat. Untuk menjawab tantangan ini, kemitraan antara SMK dan DUDI menjadi solusi yang sangat efektif. Pertama, kemitraan ini memungkinkan SMK untuk terus memperbarui kurikulum sesuai dengan standar dan kebutuhan industri saat ini. Dengan demikian, lulusan SMK memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relevan dan siap digunakan di dunia kerja.
Kedua, kemitraan ini juga memberikan manfaat nyata bagi semua pihak yang terlibat. Bagi siswa, kemitraan ini memberikan akses kepada pengalaman kerja nyata dan membangun kepercayaan diri sebelum mereka benar-benar memasuki dunia kerja. Bagi sekolah, kemitraan ini membantu meningkatkan reputasi serta kredibilitas mereka sebagai lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan berkualitas tinggi. Oleh karena itu, menjalin kemitraan dengan DUDI adalah langkah strategis yang menjawab pertanyaan utama mengenai mengapa pendidikan kejuruan harus melakukan kemitraan dengan dunia industri.
Baca Juga : Keuntungan Magang Bersertifikat di MSIB Batch 7 beserta Syarat dan Ketentuannya!
Contoh Implementasi Program Kemitraan antara SMK dan DUDI
Mengutip dari buku Urgensi Sinergi Lembaga Pendidikan Kejuruan dan Industri di Era Merdeka Belajar (2020) yang ditulis oleh Nurmalasari dkk., dengan adanya keterlibatan DUDI dalam pembelajaran ini merupakan pertanda baik karena dapat menambah wawasan lulusan. Artinya, peserta didik tidak hanya memperoleh teori dari pendidik melainkan bisa juga mengaplikasikan ilmu-ilmu atau teori tersebut dalam lapangan.
Contoh implementasi program kemitraan antara sekolah SMK dan DUDI itu bermacam-macam, di antaranya seperti:
- PKL (Praktek Kerja Lapangan) atau magang
- Kelas Industri
- Teaching Factory
- UKK (Uji Kompetensi Keahlian)
- Bootcamp
- Kunjungan Industri
- dan masih banyak lagi
Melalui program-program tersebut siswa nantinya akan memperoleh tiga aspek yang telah disebutkan sebelumnya, yakni: (1) Sikap; (2) Pengetahuan, dan (3) Keterampilan. Ini memungkinkan terjadi karena siswa akan dibimbing oleh para pelaku industri langsung untuk memperoleh seperti hard skill, soft skill, dan digital skill. Sebab dengan menguasai ketiga dasar skill tadi, siswa telah mengantongi bekal untuk siap berkompetisi di dunia kerja.
Jika saat ini dari pihak sekolah SMK atau sekolah pendidikan kejuruan masih bingung mencari mitra industri dari mana, GAMELAB siap membantu untuk meningkatkan kualitas sekolah SMK. Sekilas informasi, GAMELAB adalah lembaga pendidikan dan pelatihan kerja yang didirikan oleh PT. Educa Sisfomedia Indonesia berdiri sejak tahun 2011. Saat ini GAMELAB telah membina 500+ sekolah seluruh Indonesia dengan berbagai program inovatif, contohnya PKL, Kelas Industri, Teaching Factory, UKK, dan masih banyak lagi.
Ayo saatnya buat keterkaitan SMK dengan dunia industri (DUDI) menjadi nyata demi memajukan pendidikan vokasi. Hubungi kami sekarang untuk konsultasi program yang cocok dan tepat untuk sekolah!