Beberapa bulan kebelakang fitur audio room kian ramai diminati warganet. Pasalnya keramaian ini dipicu dari salah satu tweet ilmuwan dunia, Elon Musk, yang membahas mengenai aplikasi baru berupa audio sosial yaitu Clubhouse. Hingga akhirnya aplikasi tersebut ramai diunduh oleh banyak orang, terlebih kabarnya yang dapat mengunduh Clubhouse hanya orang yang memiliki iPhone serta orang yang diundang saja.
Kebenaran mengenai pertanyaan diatas benar alasannya karena aplikasi Clubehouse masih dalam tahap beta tertutup serta baru diluncurkan hanya untuk pengguna iPhone saja. Maka dari itu warganet merasa hal tersebut suatu yang eksklusif, sehingga banyak sekali orang-orang yang ingin mencobanya. Dari sini lah sosial audio atau audio room mulai ramai dinikmati oleh warganet di dunia dan dilihat akan memiliki potensi yang besar kedepannya.
Dilihat dari perkembangannya, audio room atau sosial audio dapat menjadi potensi untuk perkembangan sosial media kedepannya. Walau aplikasi audio sosial telah diluncurkan sebelumnya, tetapi tidak pernah dalam masa sosial distancing serta para pengguna audio room seakan suasana yang disuguhkan seperti sedang nongkrong bersama. Konsep yang ditawarkan pun berbeda seperti aplikasi conference umumnya (Zoom, Gmeets, FaceTime, dsb) kalian tidak perlu menelpon orang tertentu atau sekedar berharap untuk diangkat, tetapi kalian dapat masuk sesuka hati ke ruangan-ruangan yang tersedia.
Konsep ruangan disini sebagai wadah atau server untuk mengumpulkan massa yang ingin mendengarkan anda berbincang. Sama halnya seperti mendengarkan sebuah podcast, kita mendengarkan tanpa harus melihat bentukan visualnya namun dengan tambahan kalian bisa berinteraksi dengan orang asing secara intim atau hanya sekedar mendengarkan saja tergantung bagaimana yang kalian inginkan.
Kesuksesan yang diraih oleh Clubhouse membuat sebuah terobosan baru bagi seluruh sosial media. Hampir seluruh sosial media melakukan pembaharuan dengan menambahkan fitu baru yaitu audio room. Salah satu contohnya yang sudah melakukan yaitu Twitter. Tidak ingin kalah saing, Twitter membuat hal yang serupa yang mereka namai sebagai Super Follower. Tidak hanya Twitter yang melakukan pergerakan, beberapa social media lain pun melakukan hal yang serupa seperti Facebook, LinkedIn, bahkan Reddit membuat hal yang serupa. Tidak heran fitur ini dianggap penting bagi banyak sosial media karena sebagai salah satu alat untuk tetap menjaga komunitas baik dari pengguna sosial media maupun public figure yang warganet ikuti.
Menurut Ben Arnold, selaku analis industri di firma riset pasar NPD munculnya asisten digital pada banyak perangkat ini telah melatih konsumen untuk memandang headphone atau sosial media sebagai perangkat dua arah. Konsep ini di dasari karena karena manusia tidak menyukai kesendirian dan lebih merasa aman dan senang bila ada orang lain disisinya walau sebenarnya hanya terhubung melalui sosial media.
Fitur ini akan menjadi terobosan besar kedepannya dan akan terus berkembang, karena banyak teknis yang harus dimatangkan lagi seperti bagaimana mengatur ruang atau server sebagai suatu wadah yang layak didengarkan, membuat sarana yang dapat membantu para tuli, serta bagaimana menanggapi atau menyelesaikan penyalahgunaan dan disinformasi. Permasalahan ini yang kedepannya akan jadi masalah besar bila tidak di lakukan aksi untuk pencegahan dan pengembangan.
Perkembangan pada dunia internet memang tidak dapat di ukur, karena akan terjadi setiap harinya. Kedepannya bila fitur audio sosial semakin diminati warganet bisa saja TikTok bahkan Instagram akan membuat hal yang serupa
Sumber www.wired.com/story/the-future-of-social-media-is-all-talk/