Baca Juga : Manfaat dan Tips Efektif Membagi Waktu Untuk Bekerja Dengan Kuliah
Apa itu Portofolio dan Apa Fungsinya?
Singkatnya, portofolio adalah kumpulan hasil karya yang sudah kamu buat untuk dijadikan sebagai tolak ukur penilaian atas kemampuan kamu.
Sebelum membahas cara membuat portofolio, ada baiknya kamu mengetahui sebenarnya apa sih fungsi portofolio. Ini dia!
1. Bukti pencapaian yang sudah kamu dapatkan selama ini. Pencapaian-pencapaian tersebut bisa menjadi pertimbangan sebuah perusahaan untuk merekrut kamu atau tidak. Usahakan kamu melampirkan beberapa pencapaian tertinggi yang kamu banggakan.
2. Mempermudah perusahaan untuk mengetahui tingkat kemampuan/skill yang kamu punya Jika cocok dengan kriteria, maka bisa saja perusahaan itu akan langsung merekrut kamu.
3. Sebagai Personal branding, personal branding mengacu pada proses membangun citra publik kamu untuk target audiens. Personal branding dapat mengkomunikasikan nilai-nilai, keyakinan, dan tujuan kamu.
Setelah mengetahui fungsi portofolio di atas, mungkin beberapa dari kamu ada yang merasa bingung lalu bertanya-tanya, sebenarnya portofolio seperti apa yang disebut bagus oleh perusahaan?
Sebenarnya bisa banyak banget. tapi yang terpenting dari semuanya adalah kejujuran. Tidak perlu melebih-lebihkan sesuatu yang justru akan menyusahkan dirimu nantinya.
Lalu, cara membuat art portofolio yang menggait perusahaan itu bagaimana ya? Yuk simak poin-poin berikut:
1. Ketahui Kebutuhan Perusahaan/Klien
Industri kreatif itu banyak jenisnya dan pasarnya pun bisa berbeda-beda. Misalnya ada perusahaan yang fokusnya di game, buku komik, atau film animasi. Disini kita harus tau perusahaan mana yang dituju. tampilkanlah karya yang sesuai dengan kriteria perusahaan/klien tersebut misalnya kamu ingin lamar kerja sebagai illustrator di perusahaan yg menerbitkan buku komik maka tunjukkan project karya komik yang pernah kalian buat. Jika kalian ingin lamar di perusahaan yang berbeda pasarnya maka buatlah portofolio lagi yang sesuai kebutuhan perusahaannya. Dengan menerapkan cara ini akan membuat kesempatan kalian diterima kerja lebih besar.
2. Hanya Perlihatkan Karya Terbaik
“Quality over quantity” inilah kutipan yang paling tepat dalam memilih karya yang akan dimasukkan ke portofolio. Perusahaan/klien tidak mementingkan banyaknya tapi kualitasnya. Jangan pernah memasukkan karya yang masih dalam tahap sketch, proses gambar, Latihan, apalagi karya hasil plagiat. Tunjukkan kemampuan yang paling maksimal dalam dirimu karena pada dasarnya portofolio menunjukkan citra dirimu.
3. Art-Style yang Konsisten
Dengan melihat karyamu yang konsisten, ini dapat membantu perusahaan/klien mengetahui apa yang akan mereka dapatkan dan apakah sudah memenuhi kriteria perusahaan tersebut. Perusahaan jadi lebih jelas ekspetasinya terhadap kamu. Jika sesuai, maka kesempatan diterima kerja jadi lebih besar bukan?
4. Tunjukkan Keunikanmu
Carilah hal-hal yang dapat menonjolkan keunikan kamu, baik dari segi kemampuan maupun kepribadian dalam berkehidupan sosial. Apapun keunikan itu tunjukkanlah. Orang-orang dapat mengenalmu dari keunikan atau ciri khas yang kamu miliki. Buatlah persona yang baik agar meninggalkan kesan yang baik pula kepada perusahaan yang kamu tuju.
5. Desain Visual Portofolio yang Bagus
Tidak harus karya saja yang bagus! Sebagai pekerja seni yang mementingkan nilai estetika, Desain visual portofolio juga harus dibuat sebagus mungkin. Boleh juga dibuat sesuai dengan personal branding kamu. Visual yang rapi, unik, dan bagus Membuat perusahaan yakin bahwa kamu adalah orang yang berkompeten untuk direkrut.
6. Tambahkan Testimoni
Menambahkan testimoni dari klien adalah suatu cara menarik calon perusahaan untuk notice kamu. Taruh testimoni dari hasil pekerjaan sebelumnya. Usahakan hanya cantumkan feedback yang positif saja, singkirkan yang negatif. Jika belum ada testimoni, jangan sungkan untuk meminta pada klien. Klien yang kooperatif tentu memberi testimoni berdasarkan hasil yang sudah kamu kerjakan. Lakukan pekerjaanmu sebaik mungkin itu akan meningkatkan reputasimu.
Sumber: