Mengenal Tutorial Hell
Pernahkah kalian mendengar istilah tutorial hell? atau mungkin kalian sedang terjebak di dalam tanpa menyadarinya? namun apabila belum mengerti pun itu tidak apa-apa dan akan saya jabarkan terlebih dahulu. Tutorial hell merupakan sebuah fase/problem yang biasanya dialami oleh programmer/developer tingkat pemula dimana setelah mereka menyelesaikan sebuah online course atau tutorial di youtube pada umumnya, dan setelah selesai ya selesai aja gitu. Dan penyelesaian itu biasanya membuat seseorang tersebut memiliki rasa kalau dia itu sudah memiliki pemahaman atau dapat dibilang “sense of accomplishment”, namun waktu mengulang sendiri atau bahkan saat membuat proyek dengan studi kasus yang berbeda namun sebenarnya prinsip dasar yang digunakan itu sama dengan tutorial yang sebelumnya kita selesaikan, kita malah merasa stuck, dan kebingungan.
Dan akhirnya mencari-cari lagi tutorial yang berbeda-beda untuk menuntaskan masalah yang berbeda dan perputaran masalah itu pun terjadi. Kita menjadi terjebak dalam pusaran rutinitas yaitu tidak lain tutorial hell itu sendiri. Perasaan ini juga mungkin yang melandasi bahwa para sesepuh programmer tidak bosan-bosanya mengingatkan pemula untuk membaca dokumentasi.
Menjadi Advanced Front-End Developer
Untuk menjadi developer tingkat lanjut kita perlu untuk menghindari tadi salah satunya yaitu tutorial hell, dan melatih logika kita dengan mencoba sendiri dan membaca dokumentasi dari bahasa/framework yang kita sedang eksplorasi.
Dan jangan salah, menonton tutorial atau mengikuti online course itu boleh sekali, Namun jangan lupa untuk mengeksplorasi lagi dan membuat studi kasus sendiri untuk menguji pemahaman kita terhadap ilmu yang telah kita dapatkan, intinya yaitu pelajari secukupnya lalu buat proyek secara mandiri yang berkaitan dengan hal yang telah kita pelajari.
Sebagai Front-End Developer saya akan memberikan beberapa resource yang dapat kalian gunakan untuk kickstart pembelajaran kalian sehingga dapat menjadi front-end developer tingkat lanjut dan melepaskan diri dari turorial hell.
Rekomendasi Resources
1. Frontend Mentor
Frontend Mentor merupakan platform pembelajaran frontend berbasis challenge gratis yang menyediakan berbagai macam contoh proyek yang dapat kita pecahkan sebagai sarana untuk menguji diri kita. Selain itu desain-desain dari challenge yang tersedia tidak perlu diragukan lagi kualitasnya karena terlihat sangat bagus dan modern, selain itu tersedia tingkatan-tingkatan dari basic (level 1) hingga guru (level 5). Dan apabila kamu berkomitmen dan menggunakan versi pro-nya, kamu bisa mendapat aset-aset yang dapat digunakan untuk menunjang development seperti file figma dimana kamu bisa melihat tampilan secara langsung dan mengetahui jarak antar pixelnya, misalnya. Tapi yang free sudah bagus juga kok! selain itu saya menuliskan resource alternatif terhadap kendala ini di poin selanjutnya.
2. Figma Community
Mungkin figma ini biasanya lebih terkenal sebagai tools yang digunakan UI/UX designer tapi apabila bisa menggunakanya kita sebagai frontend developer juga akan mendapat benefitnya kok! jika semisal kita akan bekerja di suatu perusahaan/startup sebagai front end developer pasti nanti kita juga akan berkolaborasi dengan UI/UX designer juga, jadi setidaknya bisa menggunakan tools ini cukup saya rekomendasikan.
Lalu mengapa saya merokemendasikan Figma Community-nya daripada figma itu sendiri? karena kita itu sebagai front end developer sehingga prioritas kita lebih ke implementasi desain terutama jika kita ingin berlatih membuat proyek yang lebih terpersonaliasasi. Dan dalam komunitas Figma banyak sekali user yang memberikan aset dan resource seperti contohnya Carbon Design System yang sudah berisi macam-macam komponen dan pattern sehingga kita tidak perlu mendesain dari 0, dan langsung ke tahap prototyping.
3. dribbble
Dribbble biasanya merupakan tempat dimana UI/UX designer menggunakanya untuk portofolio mereka, sehingga platform ini sangat direkomendasikan untuk tempat mencari inspirasi, selain itu biasanya ada user yang berbaik hati juga men-share file figmanya sehingga kita bisa duplicate dan eksplorasi desain yang mereka buat. Namun jika kita meniru desain dari sini untuk diimplementasikan sebaiknya hanya untuk latihan saja dan jangan dibuat di pengembangan, kecuali diberi izin oleh sang desainer.
4. awwwards.
Awwwards juga merupakan platform sumber inspirasi layaknya dribble, bedanya website yang terpajang disini sudah merupakan website yang real project karya orang dan merupakan beberapa yang terbaik sehingga mendapat “award”, baik itu penghargaan harian, mingguan, maupun honorable mention intinya sudah worth untuk ditelaah. Website disana tersedia deskripsi teknologi /framework yang digunakan, dan skor website seperti usability, creativity, dll. Serta kita bisa langsung mengeksplorasi website yang kita inginkan karena tersedia button yang langsung redirect menuju website tersebut.
Baca Juga : Pahami Perbedaan Antara UI Design dan UX Design yang Wajib Diketahui
Akhir Kata
Sekian artikel yang dapat saya tulis, terima kasih telah membaca, dan saya harap artikel ini dapat memberikan resource baru yang dapat kalian gunakan dalam pembelajaran menjadi front-end developer yang lebih baik, dan ingat, lihatlah tutorial secukupnya saja!
Referensi :
https://dev.to/davidmm1707/how-to-escape-from-tutorial-hell-and-never-come-back-bb6