Saat melakukan testing, terdapat dua tahapan yang harus dilalui seorang tester saat melakukan pengujian, yaitu alpha testing dan beta testing. Apa yang membedakan antara Alpha Testing dan Beta Testing adalah, Alpa Testing dilakukan dengan menggunakan kelayakan media yang dimana menggunakan kuisioner yang disebarkan dan checklist, selain itu, dilakukan analisis pada software yang a diuji, pada pengujian tersebut dilakukan beberapa analisis dengan memperhatikan beberapa aspek, yang dimana meliputi aspek efisiensi, aspek performa, sunctional suitabily, dan compatinily dari software yang diujikan. Melakukan pengujian juga harus memperhatikan standar pengujian, yaitu standar ISO 25010. Namun pada Beta Testing pengujian dilakukan menggunakan menyebarkan kuisioner pada sejumlah responden untuk mengetahui pengujian pada aspek usability dalam standar ISO 25010. Selanjutnya kita bahas, disetiap pengujain, apa saja aspek yang perlu diperhatikan dalam pengujian:
Aspek Funcitional Suitability
Nah pada aspek functional suitability ini, merupakan dimana aspek ini berisikan instrumen berupa test case yang dimana test case ini berisi seknario-sekanrion selama pengujian program yang akan diuji.
Aspek Performance Effieciency
Pada Aspek Performance efficeiency, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah saat sedang melakukan pengujian software performance, yang dimana pengujian tersebut dilakukan dikembangkan melalui kecepatan akses, dan bagaimana software yang diuji memiliki kecepatan proses daya saat dijalankan, selain itu pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagimana konsumsi daya processor, memori, dan hal lainnya.
Aspek Usability
Selanjutnya pada aspek usability, digunakan kuisioner dengan jumlah 30 pernyataan yang dimana akan dibagi menjadi 4 kriteria yang berbeda, 4 kriteria tersebut adalah usefulness, ease to use, ease to learning, dan satisfaction yang dimana kuisioner ini mengikuti atuan USE Questionnaire oleh Arnol M.
Baca Juga : Pentingnya Quality Assurance Dalam Siklus Pembuatan Game
Aspek Compatibility
Pada aspek compability, terdapat hal-hal yang di perhatikan saat pengujian, yaitu tester melakukan uji coba askes software yang diujikan, pada device serta sistem operasi yang berbeda-beda. Dengan menggunakan pengujian seperti ini maka akan diketahui, apakah software tersebut dapat diakses dengan berbagai macam device serta sistem operasi yang berbeda.