Quality Assurance
Industri game memiliki potensi yang sangat besar di era digital ini. Player/pemain kemungkinan akan memberikan kesan permainan dalam satu jam pertama permainan. Jika pemain menemukan bug/error dalam permainan, pemain akan memiliki kesan pertama yang kurang bagus dan hal ini dapat menyebar ke pemain lain dan mempengaruhi popularitas dan penjualan. Karena hal inilah studio game melakukan tes untuk menjamin kualitas dari permainan sebelum merilis permainan.
Sekarang mari kita pahami apa itu Quality Assurance (QA). Secara umum QA adalah proses skematik apapun untuk menentukan apakah sebuah produk atau layanan memenuhi persyaratan yang ditentukan.QA merupakan salah satu bagian paling penting dalam proses pengembangan game. QA adalah tentang menemukan ketidakkonsistenan, glitch, atau bug dalam sebuah game. QA melibatkan dokumentasi, pembuatan ulang, dan peninjauan ketidakkonsistenan ini sampai dianggap layak untuk dirilis.
Tujuan Pengujian
Dalam QA khususnya Game Tester memastikan kualitas dari game yang dikembangkan dengan melakukan pengujian. Pengujian sendiri memiliki tujuan sebagai berikut:
- Memastikan game berjalan dengan seharusnya
- Mendeteksi adanya bug atau error
- Memastikan semua fitur dan mekanisme dalam game berjalan dengan baik
- Memastikan kesalahan yang telah diperbaiki tidak muncul kembali
Proses Pengujian Game
Proses pengujian permainan secara umum terbagi atas:
1. Identifikasi
Segala ketidakkonsistenan dalam game harus dibedakan. Respons program yang tidak akurat dianalisis dan dikenali sebagai bug. Saat program tidak merespon atau tiba-tiba keluar dikenali sebagai error.
2. Pelaporan
Ketika ketidakkonsistenan game telah diidentifikasi harus dilaporkan ke pengembang agar dapat dilakukan pelacakan kecacatan.
3. Analisis
Setelah melakukan pelaporan ke pengembang, analisis game harus dilakukan. Analisis dapat dilakukan oleh programmer, desainer, dan pengembang game. Penguji akan tetap fokus memantau kesalahan dan bug dalam game.
4. Konfirmasi
Ketika pengembang telah menyelesaikan perbaikan masalah yang dilaporkan, penguji game harus memeriksa kembali jika kesalahan tidak terjadi lagi.
Teknik Pengujian Game
White Box Testing
White box testing adalah teknik pengujian pada struktur internal, desain, dan coding dari game yang diuji untuk verifikasi alur dari input-output dan untuk meningkatkan desain, kegunaan, dan keamanan. Dalam white box testing kode pemograman terlihat oleh penguji sebabnya sering juga disebut clear box testing atau glass box testing. Dua langkah mendasar tentang apa yang dilakukan penguji menggunakan white box testing adalah sebagai berikut:
1. Memahami kode sumber
Pertama-tama yang sering dilakukan seorang penguji adalah belajar dan memahami kode sumber dari game atau aplikasi. Karena white box testing melibatkan pengujian kinerja di dalam game, penguji haruslah memiliki pengetahuan dalam bahasa pemograman yang digunakan pada game yang di uji. Selain itu seorang penguji haruslah menyadari praktik pengkodean yang aman. Karena keamanan sering menjadi salah satu tujuan utama dari pengujian game.
2. Membuat kasus uji dan mengeksekusi
Langkah dasar kedua melibatkan pengujian kode sumber game untuk alur dan struktur yang tepat. Penguji akan mengembangkan tes kecil untuk setiap proses atau rangkaian proses dalam game. Metode ini mengharuskan penguji memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kode yang sering dipakai pengembang.
Baca Juga : Pentingnya Quality Assurance Dalam Siklus Pembuatan Game
Black Box Testing
Black box testing adalah teknik pengujian yang berkonsentrasi pada fungsionalitas game. Pengujian berfokus pada tampilan antarmuka pengguna seperti kinerja menu-menu dan fungsi-fungsi berbagai tombol apakah input yang diterima dengan benar dan output dihasilkan dengan benar. Penampilan dan nuansa permainan serta gameplay yang sebenarnya juga di uji.
Black box testing biasanya menganalisis input/output, perilaku yang dapat diamati, dan fungsi-fungsi pada tampilan antarmuka melalui beberapa teknik pelengkap seperti:
1. Equivalence Partitioning
Teknik ini membagi input yang valid dan tidak valid ke dalam kelas-kelas representatif untuk memperoleh kasus uji.
2. Boundary Value Analysis
Pengujian ini akan melihat dimana terdapat error dari luar dan dalam game, minimum dan maksimum dari nilai error.
3. Cause-Effect Graph
Teknik ini menganalisis kombinasi dari kondisi input untuk mengidentifikasi penyebab dan efek, atau menguji kombinasi dari input yang menghasilkan hasil yang berbeda. Teknik ini menggunakan grafik untuk memvisualisasikan input, output, dan alur.
4. Decision Table Testing
Digunakan pada skenario kompleks untuk memeriksa kombinasi input yang menghasilkan output berbeda. Teknik ini menyatakan kondisi dan tindakan dalam struktur benar atau salah (Boolean) untuk membuat kombinasi yang mungkin tidak diantisipasi.
5. State Transition Testing
Teknik ini memungkinkan penguji untuk melihat apa yang terjadi saat input memicu perubahan transisi antar status.
Jenis-Jenis Pengujian Game
Tidak ada standard untuk metode pengujian game. Kebanyakan metode diciptakan dan dikembangkan oleh beberapa pengembang video game atau penerbit. Berikut adalah jenis-jenis pengujian game:
1. Uji Fungsionalitas
Pengujian ini merupakan yang paling umum dan tidak memerlukan pengetahuan yang luas. Penguji biasanya mencari masalah umum dalam game atau tampilan antarmuka pengguna, seperti masalah stabilitas atau mekanik game.
2. Pengujian Beta
Pengujian ini dilakukan selama tahap beta pengembangan game. Seringkali, ini adalah versi pertama yang tersedia untuk umum.
3. Pengujian Beban
Pengujian ini memerlukan kelompok besar penguji atau software untuk melakukan aktivitas berat. Pengujian ini mengukur kemampuan aplikasi untuk berfungsi dengan benar dan juga batas kapasitas server.
4. Pengujian Banyak Pemain (Online)
Pengujian ini biasa dilakukan untuk game online banyak pemain. Pengujian ini untuk memastikan bahwa semua metode konektivitas berfungsi.
5. Pengujian Lokalisasi
Pengujian ini adalah saat game telah diterjemahkan. Terjemahan bahasa harus akurat dan sesuai dengan penutur asli bahasa.
6. Pengujian Kompatibilitas
Saat ini banyak game yang beroperasi pada berbagai jenis perangkat seperti komputer, smartphone, dan console. Pengujian ini untuk memastikan game dapat berjalan dengan baik dan sesuai pada berbagai jenis perangkat.
7. Pengujian Antarmuka Pengguna (User Interface)
Pengujian ini berfokus pada tampilan visual game, seperti grafis dan konten.