Dalam membuat sebuah design environment, kita harus memperhatikan beberapa komponen supaya menarik dan tidak membosankan.
Pada artikel ini, saya akan menjelaskan beberapa komponen dalam design environment dan fungsinya secara singkat. Dalam membuat ilustrasi, saya menggunakan software Adobe Photosop, tetapi dapat diterapkan juga dalam software menggambar yang lain seperti CorelDraw, Adobe Illustrator, dan lain-lain.
1. Perspektif
Perspektif adalah cara penggambaran suatu objek yang digambar sesuai dengan hasil pandangan mata yang sebenarnya. Hal ini berfungsi sebagai untuk membuat suatu ilusi mengenai kedalaman atau dimensi suatu objek, dan untuk mengatur peletakan suatu objek (di depan atau belakang).
Terdapat berbagai macam perspektif yang digunakan saat membuat suatu gambar, tetapi perspektif yang sering digunakan saat menggambar environment adalah atmospheric perspective.
Atmospheric perspective adalah perspektif yang ketika objek yang jauh mengambil warna dari background. Fungsi dari penggunaan perspektif ini adalah untuk menentukan letak objek yang berada di background melalui warna, objek yang dekat bewarna lebih gelap, sedangkan objek yang jauh akan bewarna lebih pudar dan menyatu dengan warna background.
Pada contoh diatas, bisa dilihat contoh penerapan dari perspektif Atmospheric perspective dari pewarnaan pada objek background. Objek yang berada di belakang seperti air terjun dan beberapa pohon, kedua objek tersebut bewarna lebih pudar, tidak terlalu detail, dan pewarnaannya menyatu dengan warna langit.
2. Rule of Third
Rule of Third adalah petunjuk bagaimana cara memposisikan objek di sepertiga bagian dalam gambar, teknik ini juga dipakai dalam dunia fotografi untuk mendapatkan hasil foto yang lebih baik dan lebih berproporsi. Kegunaan dari Rule of Third adalah untuk membuat struktur yang proporsional dalam gambar, seperti contoh peletakan titik horizontal pada gambar di environment.
Rule of third juga berfungsi sebagai peletakan objek utama dari sebuah gambar, sebagai contoh kebanyak objek utama berada di sisi 3 : 4 atau 1 : 4 dari ukuran latar dan tidak selalu ditengah. Hal ini diterapkan agar para audience dapat langsung terfokus pada gambar objek utama, dan juga agar tidak membosankan.
3. Komposisi
Komposisi adalah susunan atau penataan letak objek supaya tidak ada yang overlap dan tertata dengan rapi dan seimbang. Fungsi dari komposisi adalah agar tidak ada objek yang terlihat nampak terlalu jauh dan terlalu dekat, jikaa terlalu jauh akan timbul space yang membuat desain terlihat kosong.
Dalam pembuatan komposisi, terdapat beberapa hal yang diperhatikan yaitu :
Background: adalah latar belakang suatu tempat, berupa langit dan daratan. Penggambaran dalam background biasanya lebih simpel dan kecil dari perspektif audience.
Foreground : adalah latar depan yang pertama kali dilihat oleh perspektif audience. Penggambaran dalam foreground bisa berupa lebih detail, atau buram.
Midground : adalah latar yang berada di antara background dan foreground. Biasanya latar ini untuk menaruh objek utama dalam suatu gambar, seperti manusia.
4. Proporsi
Proporsi merupakan perbandingan antara objek yang satu dan objek yang lain. Proporsi dalam menggambar bentuk merupakan perbandingan objek alam benda yang satu dan objek alam benda lain yang digambar secara proporsional.
Kegunaan dari proporsi adalah keseimbangan yang ideal (benar, pantas, dan sesuai) di antara setiap unsurnya. Jika suatu gambar tidak memiliki proporsi, maka gambar itu akan jadi kurang seimbang, entah dari pewarnaan maupun bentuknya.
Sebagai contoh, dalam penggunaan proporsi adalah untuk mengukur perbandingan volume, tinggi dan ukuran dalam setiap objek, seperti perbandingan antara ukuran semak semak dan ukuran pohon. Proporsi juga dipakai dalam pembuatan tubuh manusia dengan proporsi ukuran tubuh orang dewasa adalah 1 : 8 tinggi kepala.
Baca Juga : Profesi Content Creator Sedang Naik Daun Nih, Berikut Cara Menguasainya
5. Value / Tone
Sangat penting untuk pemilihan warna setelah disketsa agar gambar terlihat kontras dan tidak ada elemen yang memiliki warna yang sama. Penggunnaan value Juga dapat digunakan untuk mengatur mood pada gambar kita.
Penggunaan value di environment dapat kita terapkan dalam pewarnaan di objek yang berada di background dan foreground. Warna di background cenderung terlihat lebih pudar daripada warna pada foreground yang terlihat jelas.
Kita juga dapat menggunakan value dalam pewarnaan objek di midground untuk menetukan mana yang terletak di belakang dan mana yang terletak di depan. Pemberian bayangan dan highlight juga termasuk dari prinsip penggunaan value.
Tentukan terlebih dahulu warna dasar pada setiap objek, perhatikan pewarna pada setiap objek aga kita mengetahui objek mana yang berada di depan atau belakang.
Setelah memberikan warna dasar pada semua objek, tambahkan blend pada warna objek agar terlihat lebih nyata. Berikan juga highlight, dan shadow pada objek di bagian yang membutuhkan kedua komponen tersebut.
Semoga artikel ini dapat membantu pembaca sekalian untuk memahami cara membuat desain environment yang menarik. Terima Kasih.