Saat ini dunia digital berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan ini membawa pengaruh yang besar di dalam kehidupan, termasuk juga dalam dunia bisnis.
Para pebisnis dipaksa untuk terjun dan menggunakan media sosial sebagai sarana marketing yang baru. Media sosial digunakan oleh perusahaan sebagai sarana branding dan membangun personal connection dengan pelanggannya.
Media sosial memiliki kekuataan untuk mempengaruhi perilaku dan membentuk tren baru. Tentu saja, tujuannya adalah sebagai cara memikat perhatian target konsumen. Maka tak heran jika sebuah perusahaan membutuhkan seseorang Social Media Specialist untuk mengelola akun media sosial perusahaan.
Sebelum berbicara lebih banyak mengenai Social Media Specialist, ada baiknya kita pahami dulu apa itu definisinya.
Pengertian Social Media Specialist
Social Media Specialist merupakan sebuah profesi yang bertanggung jawab untuk merencanakan, menciptakan, dan membuat strategi yang diterapkan di berbagai media sosial yang dimiliki sebuah perusahaan. Seorang Social Media Specialist juga harus mengerti dalam menyesuaikan konten tersebut ke setiap jenis media sosial.
Di era digital seperti saat ini, media sosial menjadi platform yang cukup bagus untuk mendapatkan pelanggan baru. Maka dari itu, seorang Social Media Specialist juga harus memiliki pengetahuan yang baik mengenai produk dari perusahaan tempatnya bekerja.
5 Kriteria Jika Ingin Menjadi Social Media Specialist
Untuk dapat menjadi seorang Social Media Specialist ada bebebrapa kriteria penting yang harus dikuasai, yaitu:
1. Terbiasa dengan Media Sosial
Seorang Social Media Specialist wajib untuk terbiasa menggunakan media sosial dan familiar dengan fitur-fiturnya. Selain itu, ia juga harus mengetahui karakteristik masing-masing media sosial dan siapa target audiensnya.
Profesi ini juga harus selalu update dengan tren-tren yang sedang berlangsung di berbagai media sosial. Sehingga, konten-konten yang nantinya dihasilkan akan lebih relevan.
2. Mampu Berpikir Kreatif
Kemampuan berpikir kreatif harus dimiliki oleh seorang Social Media Specialist mengingat persaingan di media sosial benar-benar ketat. Agar bisa menghasilkan konten-konten yang lebih menarik dan berbeda dari lainnya, kemampuan berpikir kreatif sangat diperlukan.
Konten yang berbeda dan menonjol cenderung lebih mudah mendapatkan perhatian dari audiens. Dengan begitu, konten tersebut bisa menjangkau lebih banyak orang.
3. Kemampuan Komunikasi
Seorang Social Media Specialist juga dituntut untuk bisa membangun hubungan yang baik dengan audiens. Maka dari itu, ia juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Profesi ini harus bisa menyampaikan pesan perusahaan kepada audiens dengan cara dan bahasa yang sederhana, sehingga mudah dipahami.
4. Kemampuan Manajemen Waktu
Seorang Social Media Specialist harus pintar dalam mengatur waktunya karena banyak hal yang harus dikerjakan mulai dari posting konten, revisi konten, revisi desain hingga editing yang harus berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Maka dari itu dibutuhkan manajemen waktu yang baik agar semua tugasnya dapat terselesaikan dengan baik.
5. Mengetahui Tools yang digunakan
Ada beberapa tools yang harus dikuasai oleh seorang Social Media Specialist yang dapat memudahkan pekerjaannya. Misalnya, tools untuk menjadwalkan dan mengelola konten, tools untuk membuat konten, tools untuk melihat performa akun media sosial, dan sebagainya.
Dengan menguasai berbagai tools tersebut, performa media sosial yang dikelola akan semakin baik.
Baca Juga : 6 Strategi Psikologi Marketing Terlarang, Tapi Bikin Ramai Bisnismu!
Kesimpulan
Seorang Social Media Specialist harus memahami karakteristik dari setiap media sosial yang akan digunakan. Ia juga harus melakukan riset terlebih dahulu agar materi yang diunggah sesuai dengan tren yang ada di masyarakat. Kemampuan copywriting pun harus dimiliki karena sangat dibutuhkan saat sedang membuat suatu kampanye atau konten .
Setiap pekerjaan dan konten yang dibuat harus direncanakan secara matang dan strategis. Mulai dari membuat konten plan, penempatan konten untuk media sosial yang berbeda-beda, pemilihan visual, copywriting, pemilihan hashtag, hingga menentukan waktu publikasi yang tepat agar konten yang dihasilkan bisa menjangkau lebih banyak audiens dan bisa memberi pengaruh yang besar.