Sebelum menyelam lebih dalam ke lautan bisnis dan pemasaran, pernahkah kamu memikirkan daya tarik apa yang membuat orang terpikat oleh suatu produk? Jika kamu belum tahu jawabannya, tidak mengapa, sebab pada artikel ini kita akan mengungkap di balik pertanyaan tersebut.
Jadi, untuk mengetahui apa yang membuat orang terpikat oleh suatu produk, itu bisa dijawab melalui pemahaman ilmu psikologi marketing. Maka dengan ilmu yang terbilang unik ini, kamu dapat memahami bagaimana pola pikir dan emosi seseorang dalam merespons tawaran pemasaran. Oleh karena itu, psikologi marketing seperti membuka pintu ke dalam alam bawah sadar konsumen, dan mengungkapkan motivasi yang mendasari keputusan pembeliannya.
.jpg?1701432784330)
Definisi Psikologi Marketing
Psikologi marketing merupakan ilmu yang memahami dan menganalisis perilaku konsumen serta faktor-faktor psikologis yang memengaruhi keputusan pembelian. Dalam dunia bisnis, pemahaman mendalam terhadap psikologi marketing memainkan peran kunci dalam merancang strategi pemasaran yang efektif. Hal ini bisa menyangkut tentang preferensi, emosi, motivasi, dan persepsi konsumen.
Pentingnya Psikologi Marketing
Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan kompetitif. Pemahaman mendalam terhadap psikologi marketing bisa menjadi salah satu kunci keberhasilan. Lewat psikologi marketing ini sejatinya tidak hanya sekadar menyelami alam bawah sadar konsumen, tetapi juga membuka jendela menuju pemahaman yang lebih baik terhadap keputusan pembelian dan perilaku pasar. Berikut manfaat yang kamu peroleh ketika memahami psikologi marketing:
Pemahaman Kebutuhan dan Keinginan Pasar
Strategi psikologi marketing memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi dan memahami kebutuhan. Sehingga dapat mendalami keinginan target pasar. Dengan demikian, bisnis dapat menyesuaikan produk atau layanannya sehingga lebih relevan dan menarik bagi konsumen yang dituju.
Pesan Pemasaran yang Persuasif
Penerapan strategi psikologi marketing membantu bisnis dalam menciptakan pesan pemasaran yang lebih persuasif dan memikat. Simpulnya, psikologi marketing dapat memahami motivasi, emosi, dan nilai-nilai dari konsumen. Selain itu, bisa mendorong bisnis untuk merancang pemasaran yang efektif guna membangun hubungan emosional dengan pelanggan.
Optimasi Keputusan Pembelian
Psikologi marketing membantu mengidentifikasi faktor-faktor psikologis yang memengaruhi keputusan pembelian. Dengan pemahaman ini, bisnis dapat mengoptimalkan strategi penempatan produk, penetapan harga dan promosi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik kepada konsumen.
Adaptasi Terhadap Tren dan Persaingan
Melalui memanfaatkan psikologi konsumen, ini dapat membantu bisnis untuk memahami tren pasar sehingga siap bersaing secara efektif. Ditambah, strategi psikologi marketing juga memungkinkan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Artinya, bisa mengetahui preferensi konsumen dan persaingan, serta memastikan keberlanjutan relevansi bisnis di pasar yang dinamis.
.jpg?1701432873153)
Baca Juga : Mengintip Dunia Programmer, Apa yang Tidak Dikatakan di Kampus!
Strategi Psikologi Marketing
Ada banyak tips yang mesti kamu ketahui untuk menerapkan psikologi marketing. Maka dalam sesi ini, kita akan mengeksplorasi berbagai aspek psikologi yang dapat meningkatkan daya tarik produk atau layanan. Berikut strategi yang bisa kamu terapkan:
Decoy Effect
Apakah kamu pernah ke Starbucks? Atau, apakah kamu pernah pergi ke sebuah coffee shop yang menawarkan ukuran gelas berbeda-beda tetapi dengan produk yang sama? Fenomena ini adalah bentuk strategi dari decoy effect.
Dalam strategi tersebut, biasanya, konsumen dihadapkan pada dua pilihan, akan tetapi munculnya pilihan ketiga sebagai 'umpan' membuat konsumen cenderung mengubah pikirannya. Ini karena konsumen tidak ingin rugi, tetapi juga tidak ingin mengeluarkan uang terlalu banyak, namun tetap mendapatkan kualitas terbaik. Misalnya apa yang sudah dilakukan oleh Starbucks saat ini, yang menggunakan tiga ukuran gelas: Tall (kecil), Grande (sedang), dan Venti (besar).
Coba bayangkan, awalnya kamu hanya ditawarkan dua ukuran gelas saja, yakni Tall dan Venti. Setelah itu, kamu memilih harga yang lebih murah alias Tall, namun secara tiba-tiba kamu diberi penawaran lagi kalau ada ukuran sedang (Grande). Apakah kamu menjadi bimbang? Nah, di sinilah Decoy Effect bekerja, yakni dengan mendorong konsumen untuk memilih produk atau layanan yang lebih mahal daripada yang awalnya sudah direncanakan.
Pemilihan Warna
Pemilihan warna dalam pengemasan produk memiliki peran penting dalam memikat perhatian konsumen. Dengan kata lain, warna bukan hanya sekadar estetika visual saja, melainkan juga alat kuat yang untuk dapat memahami, meramalkan, dan memengaruhi perilaku konsumen. Dalam ranah pemasaran dan branding, biasanya warna digunakan sebagai strategi persuasif untuk memotivasi keputusan pembelian.
Sebagai contoh, jika kamu menjual ayam geprek pedas, penggunaan warna merah pada kemasan dapat menjadi pilihan yang cerdas karena secara visual mencirikan rasa pedas dan keberanian. Jadi bila disimpulkan, pemilihan warna bukan hanya menciptakan tampilan yang menarik, tetapi juga menghadirkan efek psikologis yang mendalam. Sehingga dapat memperkuat daya tarik produk dan meningkatkan koneksi emosional dengan konsumen.
Mempamerkan Ulasan Baik
Pada strategi ini, kamu bisa menunjukan hasil-hasil komentar atau ulasan baik dari konsumen sebelumnya. Dengan kata lain, semakin banyak kamu menunjukan ulasan baik, akan memungkinkan pula datangnya konsumen baru karena melihat hasil ulasan tersebut. Ditambah, dari ulasan baik yang ada, dapat memberikan nilai bahwa produk atau jasa yang kamu tawarkan adalah sesuatu yang menjanjikan dan terpercaya.
Beli Satu, Gratis Satu
Siapa yang tidak tergoda dengan model promo seperti buy one get one atau beli satu gratis satu Strategi ini sebetulnya sudah banyak pebisnis yang memakai. Namun, terbilang cukup akurat. Dari sini konsumen akan tergiur karena melihat ada kata “gratis”-nya. Selain itu, kamu bisa menggunakan promo ini ketika ada event atau untuk menghabiskan stock lama yang belum habis.
Kelangkaan
Dalam psikologi marketing, strategi ini memiliki tujuan khusus yakni membuat konsumen merasa cemas kehilangan produk yang sedang diinginkan. Misalnya, kamu bisa memberikan tulisan di iklan, “Buruan, stock hampir menipis!”. Maka dengan konsumen membaca tulisan tersebut, ini akan membuatnya bertindak secara cepat untuk membeli produk bisnismu.
FOMO
FOMO atau fear of missing out adalah sikap seseorang yang takut tertinggal informasi terbaru yang sedang dibicarakan banyak orang. Sebenarnya, ini sah-sah saja bila ingin kamu gunakan dalam strategi marketing. Caranya hampir senada dengan kelangkaan, namun yang ini bisa dituangkan dalam kalimat, “Hati-hati, jangan sampai terlewat, stock yang diproduksi terbatas!” Maka dengan adanya kata 'terbatas', ini bisa mendorong konsumen untuk segera mengambil tindakan agar tidak melewatkan kesempatan yang ada.
Demikian beberapa strategi tentang strategi psikologi marketing yang sekiranya dapat meningkatkan jumlah konsumen. Namun, sebelum mencoba salah satu strategi di atas, penting untuk memahami karakteristik calon konsumen yang ingin dituju. Tujuannya agar strategi bisa diterapkan dengan efektif dan menghasilkan hasil yang maksimal.
Bagi kamu yang tertarik mendalami ilmu psikologi marketing, ayo segera daftar kelas Psikologi Marketing di Gamelab Indonesia. Khusus untuk kelas ini, ada promo spesial dengan harga yang murah banget. Nikmati penawaran istimewa ini melalui program ISW (Indonesian Skills Week) hasil kerja sama Gamelab Indonesia dengan Prakerja. Caranya mudah, cukup daftar melalui situs Prakerja untuk mendapatkan kode promo, kemudian redeem kode voucher tersebut di Gamelab Indonesia. Yuk, jangan lewatkan kesempatan belajarmu!
Sumber Referensi
Marketing Psychology: 21 Key Principles of Human Behavior. Diakses pada 25 November 2023 dari crowdspring.
Psikologi Marketing : Cara Efektif Meningkatkan Konsumen. (2022). Diakses pada 25 November 2023 dari PPM School of Management.
Amalia, Izna. Mengenal tentang Psychology Pricing Strategy dalam Pasar. Diakses pada 25 November 2023 dari CentraUsaha.