Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah sekolah yang membekali siswanya dengan keterampilan untuk menyongsong dunia kerja. Saat perayaan HUT ke-78 RI, banyak siswa SMK diberi kesempatan menampilkan kompetensi mereka di Istana Negara di hadapan Presiden Jokowi.
Pendidikan Vokasi di Indonesia
Pendidikan vokasi di Indonesia, merupakan pendidikan yang menekankan pembelajaran terstruktur dan keahlian yang lebih terarah untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan siap kerja.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam rilisnya pada tahun 2020 menyampaikan bahwa pendidikan vokasi merupakan pendidikan keahlian yang setara dengan politeknik, yang berorientasi pada penerapan ilmu.
Data Kemenristekdikti di tahun yang sama mengurai pendidikan vokasional di Indonesia terdiri dari 1.365 lembaga pendidikan, yang mana 1.103 merupakan akademi kejuruan dan 262 lainnya adalah politeknik.
Presiden Jokowi sendiri, kerap menyinggung terkait pentingnya pendidikan vokasi bagi bangsa. Orang nomor satu di Indonesia itu menyebut, sekolah vokasi sama pentingnya dengan infrastruktur.
Adapun SMK merupakan bagian dari pendidikan vokasi di Indonesia. Direktur SMK Kemendikbudristek Wardani Sugijanto dalam gelar wicara pada 12 Agustus 2023 lalu sempat mengungkapkan bahwa pendidikan vokasi berperan penting dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Wardani menyoroti adanya program Teaching Factory dan Pembelajaran Berbasis Proyek telah mendorong siswa SMK mengembangkan keterampilan mereka sehingga siap terjun memenuhi kebutuhan industri.
Prestasi SMK di Istana Negara
Saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2023 lalu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati dengan bangga menyampaikan bahwa pendidikan vokasi mendapatkan momentum untuk menunjukkan berbagai potensi dan kompetensi di Istana Negara. Pasalnya, tak sedikit anak-anak SMK atau alumni SMK yang turut diundang dalam upacara akbar tersebut di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Putri Ariani
Satu di antara talenta vokasi yang mengharumkan nama Tanah Air adalah Putri Ariani, siswi SMKN 2 Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diundang tampil di Istana Negara pada perayaan HUT ke-78 RI.
Putri Ariani berkesempatan membawakan lagu Melati Suci dan Rungkad yang memeriahkan suasana. Sebagai informasi, Putri Ariani merupakan finalis America Got Tallent yang menyita perhatian publik dunia karena mendapatkan golden buzzer dari Simon Cowell dalam audisinya pada 6 Juni 2023 lalu.
MUTU Orkestra
Penampilan membanggakan juga dibawakan oleh para siswa SMK TI Muhammadiyah Cikampek yang tergabung dalam grup MUTU Orkestra. Mereka mendapatkan kesempatan berharga diundang ke Istana Negara untuk berkolaborasi dengan penyanyi profesional alumnus SMK Paramitha 1 Jakarta, Novia Bachdim dan alumnus SMKN 11 Medan, Novia Anjelina.
Para siswa yang tergabung dalam grup MUTU Orkestra memiliki latar belakang jurusan yang beragam, mulai dari Teknik Mesin, Multimedia, hingga Teknik Kendaraan Ringan. MUTU Orkestra juga sempat meraih juara 2 Lomba Cover Lagu Tingkat Nasional yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek.
Baju untuk Presiden Jokowi
Sebuah kehormatan untuk bergabung dalam perayaan 17 Agustus di Istana Negara juga didapatkan oleh empat siswa SMKN 4 Kota Jambi jurusan Tata Busana. Mereka adalah Zaqia Cahyacamila, Ayu Wulandari, Zea Abadiah, dan Sunia Ariska, yang juga berkesempatan membuat satu baju untuk Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi.
Kolaborasi SMK dan Industri
Prestasi-prestasi dari siswa SMK tersebut merupakan sekelumit contoh bahwa pendidikan vokasi tidak hanya membekali siswanya dengan keterampilan-keterampilan sesuai jurusan, namun juga membebaskan siswanya untuk mengasah diri dan berkembang menjadi apa yang mereka inginkan. Tak sedikit lulusan SMK yang sukses menggapai karier berkat praktik nyata yang mereka dapatkan selama menempuh pendidikan di SMK.
Terlebih, saat ini SMK di Indonesia menerapkan sistem kolaborasi pendidikan dengan industri demi menyiapkan lulusan yang berdaya saing, bermutu, terampil, dan relevan dengan tuntutan dunia kerja. Beberapa program SMK yang melibatkan industri antara lain:
1. PKL/Magang
PKL diketahui merupakan bagian dari kurikulum SMK, yang mana siswa berkesempatan bekerja di industri dalam kurun waktu tertentu. Pengalaman kerja nyata yang didapatkan siswa selama magang di industri akan semakin menyiapkan kebutuhan lulusan SMK yang siap kerja.
2. Kelas Industri
Kelas Industri adalah program pengadaan kelas khusus di lingkungan sekolah, yang mana kelas ini dikelola oleh pihak sekolah dan pihak industri. Pihak industri dan sekolah akan menyinkronisasi kurikulum berbasis industri dengan kurikulum sekolah.
Harapannya, siswa mendapatkan bimbingan dari pelaku industri sehingga pengetahuan dan keterampilannya menjadi lebih berkualitas dan siap kerja. Adapun kelas industri baru bisa dilaksanakan jika pihak sekolah dan pihak industri sepakat untuk melakukan kerja sama.
3. Teaching Factory
Teaching Factory adalah model pembelajaran berbasis industri yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri. Pembelajaran ini bertujuan untuk mentransfer lingkungan atau suasana industri ke ruang praktik di kelas (sekolah) guna menciptakan produk berkualitas industri.
Baca Juga : SMK Delta Presiden Kunjungan Industri ke GAMELAB untuk Mendapatkan Materi yang Relevan Industri
Penutup
SMK merupakan pilihan yang tepat bagi kamu yang ingin menempuh pendidikan dengan orientasi bekerja. Program-program kolaborasi dengan industri akan mendorong lulusan SMK yang tak hanya siap bekerja, tetapi juga terampil dan berdaya saing.
Guna menunjang keterampilan-keterampilan tersebut, kamu bisa mengajak sekolahmu untuk menjalin kerja sama Kelas Industri dengan GAMELAB.ID. GAMELAB.ID
juga memiliki program Teaching Factory yang mampu menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan industri. Yuk, jalin kerja sama dengan cara menghubungi link ini.