P5 atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu bagian penting dalam Kurikulum Merdeka yang dirancang oleh Kemendikbud. Melalui P5, siswa didorong untuk mengembangkan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, kemandirian, dan kebhinekaan. Maka dari itu pelaksanaan P5 dalam Kurikulum Merdeka diharapkan mampu menciptakan pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan relevan dengan kebutuhan masa depan.
Apa itu P5 dalam Kurikulum Merdeka?
P5 atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah salah satu inovasi yang diperkenalkan dalam Kurikulum Merdeka oleh Kemendikbud.
Tujuan utama dari P5 adalah untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila, yaitu siswa yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
Dalam P5, siswa diajak untuk mengembangkan berbagai keterampilan hidup, seperti berpikir kritis, kreatif, bekerja sama, serta memiliki kepedulian sosial dan lingkungan.
Proyek ini diterapkan melalui berbagai kegiatan yang bersifat tematik dan kontekstual, sehingga siswa dapat belajar secara langsung dari pengalaman yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Hal ini juga memungkinkan mereka untuk terlibat dalam pembelajaran yang lebih mendalam dan bermakna, dibandingkan dengan metode belajar yang hanya berfokus pada teori.
P5 dalam Kurikulum Merdeka sangat berfokus pada penguatan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, toleransi, kemandirian, serta keberagaman.
Setiap sekolah memiliki kebebasan untuk menyesuaikan proyek ini dengan kondisi dan kebutuhan lokal, sehingga proses pembelajaran lebih fleksibel dan sesuai dengan konteks masing-masing daerah.
Selain itu, P5 juga bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda agar lebih siap menghadapi tantangan global, dengan tetap memegang teguh identitas nasional.
Manfaat P5 untuk Siswa SD
P5 atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka yang dikembangkan oleh Kemendikbud memberikan banyak manfaat bagi siswa SD. Salah satu manfaat utamanya adalah penguatan karakter siswa sejak dini, sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila, seperti gotong royong, kemandirian, dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Melalui P5, siswa SD diajak untuk tidak hanya fokus pada pencapaian akademis, tetapi juga mengembangkan keterampilan hidup yang penting, seperti kemampuan bekerja sama, berpikir kritis, dan kreatif.
Siswa SD yang terlibat dalam P5 dalam Kurikulum Merdeka dapat belajar melalui pengalaman langsung yang lebih kontekstual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Misalnya, proyek-proyek yang berhubungan dengan lingkungan atau kegiatan sosial dapat membantu mereka memahami pentingnya menjaga kebersihan atau berempati terhadap orang lain. Selain itu, P5 memberikan ruang bagi siswa untuk bereksplorasi sesuai minat dan bakat mereka, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bermakna.
Manfaat lain dari P5 adalah meningkatkan rasa percaya diri siswa SD. Dengan keterlibatan aktif dalam berbagai proyek, siswa didorong untuk mengemukakan ide-ide mereka dan berani mencoba hal-hal baru.
Hal ini sangat penting dalam membentuk siswa yang mandiri dan berdaya saing di masa depan. Secara keseluruhan, P5 membantu menciptakan generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, dengan tetap memegang teguh nilai-nilai Pancasila.
Baca Juga : Kunjungan Outing Class Siswa SDN Baleharjo 2 Pacitan ke GAMELAB: Pengalaman Belajar Teknologi yang Seru
Contoh Implementasi P5
Kunjungan industri ke GAMELAB dapat menjadi salah satu bentuk implementasi P5 yang berfokus pada teknologi.
Melalui kunjungan ini, siswa tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga langsung terlibat dalam pengalaman nyata yang relevan dengan perkembangan teknologi terkini di industri kreatif.
Hal ini sejalan dengan tujuan Kurikulum Merdeka yang mendorong pembelajaran kontekstual dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Di GAMELAB, siswa bisa melihat bagaimana teknologi seperti pembuatan gim, programming, hingga bermain gim dengan VR digunakan dalam industri kreatif.
Mereka juga mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang proses kreatif dan teknis di balik pengembangan gim, yang melibatkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kerja sama tim.
Maka dengan melihat langsung penggunaan teknologi tersebut, siswa dapat lebih memahami keterampilan yang dibutuhkan di masa depan.
Pada akhirnya, implementasi P5 melalui kunjungan industri seperti ini membantu siswa SD, SMP, maupun SMK untuk terhubung dengan dunia nyata dan industri.
Selain meningkatkan wawasan mereka tentang teknologi, kegiatan ini juga dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat, serta membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk era digital. Siap mengimplementasikan P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ayo adakan Kunjungan Industri ke GAMELAB dengan hubungi MinLab!