BERITA BISNIS & ADMINISTRASI Penerapan Prinsip Psikologi di dalam Pemasaran

Penerapan Prinsip Psikologi di dalam Pemasaran

Oleh Aprillia Mauren Pariama | Selasa, 10 Agustus 2021

Penerapan Prinsip Psikologi di dalam Pemasaran

Penasaran kan kenapa ada saja "konsumen menjudge buruk/mereview produk tidak sesuai dengan kondisi kenyataan" yuk cek artikel berikut ini!!!

Ciptakan lingkungan belajar yang lebih MENYENANGKAN dengan GAME-BASED LEARNING!

Yuk, belajar di GAMELAB ACADEMY, belajar kapan saja, di mana saja. Kurikulum berbasis industri. Dapatkan SERTIFIKAT ketika kamu sudah selesai!

Daftar Isi Artikel

Sebagai pelaku bisnis tentu kita berupaya menerapkan berbagai teknik maupun mengadopsi bermacam-macam prinsip dalam penerapan strategi pemasaran agar lebih efektif dan efisien. Pada dasarnya kita selalu menerapkan prinsip psikologi dalam melaksanakan strategi pemasaran, psikologi warna misalnya. Kita memilih warna yang sesuai untuk dijadikan brand dari produk kita dengan tujuan selain menjadi identitas, namun tentu ingin memberi kesan tersendiri bagi konsumen yang melihat, mempengaruhi pemikiran mereka yang merujuk pada pengambilan tindakan sesuai dengan yang kita harapkan yaitu membeli produk kita (yuk yang punya bisnis say Amen). 

Nah... sebenarnya banyak sekali prinsip-prinsip psikologi yang akan sangat membantu kita dalam proses pemasaran namun jarang disadari karena kita terbiasa mengkotak-kotakan ilmu pengetahuan. Padahal kalo ilmu pengetahuan dikombinasi tentu jauh lebih baik dong..... Kombinasinya jadi "penjualan lancar, omzet meningkat owner jadi sejahterah dan bahagia hehehehe....

Oke, sekarang bacanya pelan-pelan ya...

Baca Juga : 6 Strategi Psikologi Marketing Terlarang, Tapi Bikin Ramai Bisnismu!

Prinsip Psikologi dalam Pemasaran

Sebelum menuju ke prinsip Psikologi, kita perlu mengetahui pemahaman dasar terkait strategi pemasaran agar dalam penerapannya, sobat gamelab lebih siap... (tenang, artikel ini tidak seberat beban sobat)

Dasar-dasar Marketing

Dalam buku Principle of Marketing yang ditulis oleh Philip Kotler, Gary Armstrong pada dasarnya ada 6 konsep yang harus diinget nih:

  • Konsep Produksi: Konsumen lebih tertarik dengan produk yang harganya terjangkau namun tentu dengan kualitas yang tidak ikut turun juga. Pada bagian ini kita harus pandai-pandai mengatur strategi agar produk kita tidak hanya terjangkau dari segi harga namun juga mudah didapatkan "keberadaannya" oleh konsumen. Namun, jangan sampai kita berfokus pada proses produksi produk murah dan melupakan kualitas.
  • Konsep Produk: Konsumen selalu tertarik dengan produk yang berkualitas, jadi proses pemasaran selalu berfokus pada peningkatan kualitas atau pengembangan produk. Tetapi harus diingat bahwa kebutuhan konsumen jauh lebih penting dibandingkan konsep yang mau diterapkan. Percuma kita mengembangkan produk berkualitas tetapi tidak menjadi bagian dari kebutuhan konsumen. 
  • Konsep Penjualan: Konsumen biasanya tidak membeli produk jika belum dalam skala penjualan  dan tentu dengan hasil promosi yang besar. Fokus pada konsep ini adalah bagaimana menciptakan proses penjualan yang meningkat tanpa mempertimbangkan kebutuhan pasar, atau target pasar.. (yang penting laku aja...uhh jangan sampai salah penerapan prinsip ini ya sobat, taruhannya konsumen kabuuurr)
  • Konsep Pemasaran: Nah, konsep ini prosesnya mengarah pada "target pasar kita siapa, kebutuhannya bagaimana, identifikasi pasarnya jelas", dengan konsep ini tentu kita dicintai konsumen dong karena kita sudah menjadi penjawab kebutuhan mereka. Ini berimbas juga pada hubungan yang baik dengan konsumen kita.
  • Konsep Pemasaran berwawasan Sosial: Untuk konsep ini, strategi pemasaran harus memikirkan konsumen, kepentingan perusahaan, kepentingan jangka panjang konsumen, kepentingan jangka panjang masyarakat. Jadi lebih luas lagi nih strateginya, ini berfokus pada kepuasan pelanggan dan memberikan nilai tersendiri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitarnya.
  • Konsep Pemasaran holistik: Jika produk dibuat atas hasil kerjasama berbagai divisi maka semua memiliki tanggungjawab untuk meningkatkan citra perusahaan/produk dibenak konsumen. Jadi bukan hanya tugas sales/tim marketing ya... Ada 4 pilar penting dalam konsep ini, yaitu: a. Pemasaran Hubungan (Produk dan relasi baik dengan konsumen), b. Pemasaran dilakukan secara terintegrasi (semua divisi ikut membantu proses pemasaran), c. Pemasaran internal, tim marketing tentu diberi pelatihan terlebih dahulu agar benar-benar mampu memasarkan produk ke konsumen, d. Pemasaran kinerja, perlu adanya pengembalian benefit bagi konsumen sehingga kita harus selalu menganalisis kondisi yang terjadi di lapangan.

Penerapan Prinsip Psikologi  dalam Strategi Pemasaran

Setelah mengetahui konsep dasar pemasaran, sobat Gamelab bisa nih menganalisis terlebih dahulu kalian cenderung menerapkan strategi yang mana? Jika sudah menemukan jawabannya, yuk sudah bisa lanjut pada penerapan konsep psikologi untuk strategi pemasaranmu!!

Sebelum lanjut, sobat harus tau nih mengapa perlu adanya penerapan psikologi dalam dunia pemasaran? Karena proses jual beli melibatkan "Manusia di dalamnya" (bukan jual beli manusai yak xixixixi) dan tentu saja, ilmu yang mendalami manusia secara menyeluruh adalah psikologi. Yuk kita intip prinsip psikologi kognitif yang dibahas dalam artikel kali ini:

Psikologi kognitif

Sebenarnya ada banyak prinsip psikologi yang bisa diterapkan dalam dunia pemasaran, namun kali ini psikologi kognitif dipilih karena merupakan dasar dari segala tindakan yang diambil. Psikologi kognitif adalah bidang psikologi yang mempelajari proses mental, termasuk persepsi, pemikiran, memori, dan penilaian. Nah, bagaimana kaitannya dengan strategi pemasaran? Kita lihat setiap konsep dasar pada intinya berfokus pada "Apa yang disukai dan dibutuhkan oleh konsumen".

Strategi pemasaran titik tumpunya pada konsumen, bukan kita sebagai penyedia. Jika kita berfokus pada apa yang kita butuhkan maka dialog dengan diri sendiri sudah bisa menjawab, namun jika bicara mengenai orang lain tentu kita perlu memahami pemikiran mereka.

Psikolog Inggris Sir Frederic Bartlett (1886-1969), yang mempelajari proses kognitif dan sosial mengenai mengingat, menemukan bahwa pada dasarnya manusia tidak mampu mengingat dengan jelas informasi yang diperoleh. Nah, jadi jangan kaget ya kalau menemukan "konsumen menjudge buruk/mereview produk tidak sesuai dengan kondisi kenyataan" kita, karena secara kognitif memang informasi yang diterima akan tercampur dengan pengetahuan sebelumnya dan membentuk satu pengetahuan baru.

Selain itu, manusia cenderung lebih mengingat 2 hal saja yang tentu dapat dilebih-lebihkan oleh mereka, yaitu Hal baik dan Hal Buruk. Jika sobat memberi kesan buruk pada pertemuan pertama, maka itu akan terekam jelas dalam benak konsumen sehingga memengaruhi penilaian seutuhnya akan produk kita. Begitupun, sebaliknya, jika kesan pertama sangat menyentuh konsumen maka mereka akan merasa nyaman dan memberikan penilaian baik untuk produk kita. 

Pada prinsip psikologi kognitif ini, memahami kebutuhan (pemikiran, perasaan dan penilaian) konsumen saja tidak cukup. Sobat harus meningkatkan aktivitas promosi, kenapa demikian? karena "Konsumen bisa saja melupakan kita dan produk yang dimiliki" (itulah mengapa menyapa konsumen/melakukan follow up yang rutin sangatlah penting). Setelah kita berhasil terekam di dalam memori mereka, maka kita bisa melangkah pada tahap selanjutnya yaitu "mempengaruhi pemikiran dan perasaan mereka" melalui kalimat-kalimat maupun tindakan yang tepat (menyenangkan dan tidak merendahkan juga tanpa paksaan) sehingga konsumen akan mengambil keputusan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini bisa dicapai dengan cara memahami kebutuhan, berikan produk sesuai kebutuhan. 

Langkah ini akan ampuh, mengapa? karena individu cenderung bereaksi sesuai stimulus yang kita berikan. Stimulusmu bagus, reaksinya juga menyenangkan, begitupun sebaliknya.   

Nah.. bagaimana? bukan hal sulit untuk memenuhi target penjualanmu bukan? Kuncinya sobat hanya perlu memahami konsumen secara holistik.

Selamat mencoba, semoga artikel ini berkontribusi dalam peningkatan penjualan sobat ya....


Sumber Referensi:

https://nit-edu.org/wp-content/uploads/2019/05/Principles-of-Marketing-Kotler-Armstrong.pdf

https://ocw.mit.edu/ans7870/9/9.00SC/MIT9_00SCF11_text.pdf

https://www.researchgate.net/profile/Muhammad-Firmansyah-4/publication/329587407_PERILAKU_KONSUMEN/links/5c24627b458515a4c7faed1d/PERILAKU-KONSUMEN.pdf

https://www.google.co.id/books/edition/27_Pengamatan_Terhadap_Klien_Dan_Bagaima/YUN3BwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=trik+memengaruhi+klien&printsec=frontcover

http://eprints.upnyk.ac.id/19252/1/Kognitif%20dan%20perilaku%20Konsumen.pdf

https://www.google.co.id/books/edition/Pemasaran_Strategik_Perspektif_Perilaku/xBH5DwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=Psikologi+marketing&pg=PA276&printsec=frontcover

https://www.google.co.id/books/edition/Psikologi_Bisnis_Paradigma_Baru_Mengelol/xP4EEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=Psikologi+marketing&pg=PA300&printsec=frontcover


Aprillia Mauren Pariama

Aprillia Mauren Pariama

Selasa, 10 Agustus 2021

ARTIKEL TERKAIT

Magang lebih mudah dan bisa dilakukan dari mana saja dengan Program Magang Online Gamelab. Magang Bersertifikat, plus Pelatihan!

DAFTAR MAGANG

ARTIKEL POPULER

KATEGORI