Lulusan SMK diharapkan menjadi lulusan yang siap kerja. Sayangnya, menurut survei BPS pada Februari 2022, lebih dari 1,8 juta lulusan SMK di Indonesia masih menganggur.
Dari data tersebut, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari lulusan SMK menjadi salah satu yang paling tinggi dibandingkan jenjang lainnya. Hal ini tentu bertolak belakang dengan tujuan utama pendidikan SMK yang diharapkan menjadi lulusan yang siap kerja.
Untuk itulah, Kemendikbud melalui Ditjen Vokasi bekerja sama dengan berbagai industri sebagai mitra untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK.
Program Link and Match
Untuk mengatasi tingkat pengangguran lulusan SMK yang tinggi, Ditjen Vokasi mempunyai program link and match antara SMK dan pihak industri supaya lulusan SMK lebih siap kerja. Dalam program ini, SMK harus memiliki industri pendamping yang linear dengan jurusan yang ada di sekolah.
Sekolah perlu melakukan sinkronisasi kurikulum dengan pihak industri dan memfasilitasi siswanya agar bisa melaksanakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) sesuai dengan jurusan yang diambil. Untuk meningkatkan keterampilan siswa, sekolah juga perlu menerapkan sistem PBL (Project Based Learning) di dalam pembelajarannya. Selain itu, sekolah juga perlu mempunyai unit produksi (Teaching Factory) untuk menghasilkan lulusan SMK yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri.
Ditjen Vokasi Berkolaborasi dengan Industri
Agar program link and match dapat berjalan dengan optimal, Kemendikbud melalui Ditjen Vokasi berkolaborasi dengan berbagai industri. Salah satu industri yang dipercaya untuk turut memajukan pendidikan vokasi di Indonesia adalah PT. Educa Sisfomedia Indonesia – Gamelab Indonesia.
Andi Taru NNW, S.Kom., M.Cs. selaku CEO dan Founder Gamelab Indonesia dan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi telah resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS). Dengan adanya penandatanganan PKS tersebut, pemerintah memberikan dukungan penuh kepada Gamelab Indonesia untuk turut memajukan pendidikan vokasi di Indonesia.
Penandatanganan ini juga merupakan bentuk komitmen Gamelab yang sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan agar lulusan SMK lebih siap menghadapi industri 4.0.
Sesuai instruksi presiden tersebut, Gamelab Indonesia turut mengambil peran aktif dengan menyediakan berbagai program untuk meningkatkan kompetensi siswa SMK agar sesuai dengan standar industri. Sehingga, lulusan SMK mampu bekerja ataupun berwirausaha setelah lulus.
Tentang Gamelab Indonesia
Gamelab Indonesia adalah bagian dari PT Educa Sisfomedia Indonesia (atau lebih dikenal Educa Studio) perusahaan pengembangan game edukasi MARBEL (Mari Belajar) yang telah diunduh lebih dari 35 juta kali. Gamelab memiliki program-program yang bertujuan meningkatkan kualitas lulusan SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi. Program-program tersebut adalah Kelas Industri, PKL Siswa dan Magang Guru, Teaching Factory, serta Intensive Bootcamp.
Melalui inovasi teknologi (platform), semua program ini bisa dilakukan secara blended (campuran antara luring dan daring). Program-program ini berhasil membantu mengimplementasikan program link and match antara SMK dan industri dengan lebih efisien dan efektif tanpa terhalang faktor geografis.
Pada program Kelas Industri, Gamelab menyediakan kurikulum industri melalui LMS (Learning Management System), menggunakan metode PBL (Project Based Learning), dan menghadirkan praktisi industri sebagai guru tamu sekolah. Dengan metode PBL, siswa bisa meningkatkan keterampilannya dengan mengerjakan proyek riil di dunia industri.
Sementara itu, untuk program PKL Siswa dan Magang Guru, Gamelab menyajikan inovasi pelatihan dan magang jarak jauh yang fleksibel. Durasi magang dapat dilakukan antara 3 hingga 6 bulan. Bidang kompetensi yang bisa diambil juga lengkap dan beragam mencakup bidang game dan teknologi, kreatif dan desain, serta manajemen dan bisnis.
Melalui program Teaching Factory, Gamelab membawa suasana industri ke sekolah agar siswa dapat merasakan langsung bagaimana prosedur dan standar kerja industri yang sesungguhnya. Dengan demikian, sekolah dapat menghasilkan produk yang dapat memenuhi ekspektasi industri.
Gamelab juga menyediakan program Intensive Bootcamp yang cocok diikuti oleh lulusan SMK dan perguruan tinggi yang ingin mengoptimalkan keterampilan secara penuh dan intensif. Setelah lulus dari program ini, peserta dibantu penyaluran kerja di hiring partners yang telah bekerja sama dengan Gamelab.
Baca Juga : Menjembatani Pendidikan antara Industri, SMK YPK Paulus Dok Adakan UKK Animasi bersama GAMELAB
Program SMK Binaan Gamelab
Sebagai wujud nyata link and match antara SMK dan industri serta program revitalisasi vokasi, Gamelab menghadirkan Program SMK Binaan untuk mewujudkan lulusan SMK yang berkompeten, siap kerja, dan siap wirausaha.
SMK Binaan Gamelab adalah SMK yang telah bekerja sama dengan Gamelab dan mengikuti keseluruhan program-program pendampingan yang mengacu pada rumus 8+i program link and match. Mulai dari sinkronisasi kurikulum, Kelas Industri PBL (Project Based Learning), adanya guru tamu dari industri, PKL (Magang), pelatihan dan magang guru, Teaching Factory (TeFa), Sertifikasi (Uji Kompetensi), Job Matching untuk lulusan, dan pemanfaatan bersama sarana prasarana.
Ratusan SMK di seluruh Indonesia (negeri maupun swasta) telah bekerja sama dengan Gamelab meningkatkan kompetensi siswanya agar sesuai dengan kebutuhan industri. Program SMK Binaan Gamelab mencakup beberapa bidang kompetensi: Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Jaringan Komputer (TKJ), Desain Komunikasi Visual (DKV), Multimedia (MM), Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), dan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP).
Tertarik meningkatkan kualitas lulusan dan menjadi SMK/PTV Binaan Gamelab? Daftar program SMK Binaan Gamelab di sini atau secara langsung menghubungi Program Manager Gamelab (Septi) di https://wa.me/6281232596412
Referensi: