Membangun portofolio yang kuat adalah langkah penting untuk memberi kesan yang baik kepada calon pemberi kerja, klien, maupun audiens di suatu platform. Portofolio yang baik tidak hanya mencerminkan keterampilan, tetapi juga mampu menarik perhatian dan membuktikan kemampuan dalam berbagai proyek.
Lalu, bagaimana cara membangun portofolio yang kuat? Berikut merupakan beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membangun portofolio yang kuat.
1. Kumpulkan Hasil Kerja yang Relevan
Langkah pertama dalam membangun portofolio yang kuat adalah mengumpulkan hasil kerja yang relevan dengan bidang yang ingin kamu lamar/tonjolkan. Ini mungkin termasuk proyek-proyek sebelumnya, tugas-tugas, atau pekerjaan sukarela yang pernah kamu lakukan. Pastikan untuk mencakup variasi karya yang mencerminkan keterampilan dan keahlianmu secara menyeluruh.
2. Pilih Karya Terbaik
Setelah mengumpulkan berbagai hasil kerja, langkah berikutnya adalah memilih karya-karya terbaik yang akan kamu masukkan ke dalam portofolio. Pilihlah karya yang mencerminkan kemampuan terbaik dan memiliki dampak yang kuat. Ingat bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas, sehingga pastikan setiap karya yang kamu pilih memiliki standar kualitas yang tinggi.
3. About Me yang Menjual
Pada saat membangun portofolio, kamu bisa 'menjual' dirimu kepada rekruter di bagian "About Me". Ceritakan sedikit tentang diri kamu, latar belakang, dan bagaimana kamu terlibat dalam bidang tersebut.
Jangan lupa untuk menonjolkan nilai-nilai unik atau keunggulan yang kamu miliki sebagai seorang profesional. Bagian "About Me" dalam portofolio dapat menarik perhatian rekruter dan membantunya melihat sepak terjangmu di bidang terkait.
4. Sertakan Bukti Profesional
Bukti profesional dapat ditampilkan dalam bentuk proyek-proyek yang sudah kamu kerjakan. Misalnya, apabila kamu ingin melamar sebagai seorang Programmer, kamu bisa menyertakan aplikasi atau proyek-proyek apa yang sudah kamu buat sebelumnya. Semakin nyata hasil kerjamu, rekruter akan semakin mempertimbangkan untuk mempekerjakanmu.
5. Dokumen Pendukung
Beberapa proyek mungkin memiliki dokumen pendukung seperti konsep awal, sketsa, atau rencana kerja. Sertakan ini jika memungkinkan, karena dokumen pendukung dapat membantu mengilustrasikan proses kreatif dan pemikiran di balik setiap karya.
Kamu juga bisa menambahkan dokumen pendukung berupa sertifikat, penghargaan, atau apresiasi dari klien atau lembaga terkait yang dapat memberikan legitimasi pada portofolio. Ini membantu calon klien atau perekrut untuk melihat bahwa kamu diakui dan dihargai dalam bidang tersebut.
6. Tautkan Proyek (Linking)
Jika kamu memiliki proyek-proyek yang dapat diakses secara online, seperti situs web yang pernah kamu desain atau artikel yang kamu tulis, pastikan untuk memberikan tautan langsung ke proyek tersebut. Hal ini memungkinkan orang lain untuk melihat hasil kerjamu secara langsung.
7. Referensi dari Klien
Jika kamu memiliki testimoni atau referensi dari klien maupun atasan di tempat kamu bekerja sebelumnya, kamu bisa memasukkannya ke dalam portofolio. Referensi yang positif dapat menumbuhkan kepercayaan kepada calon klien dan perekrut.
8. Sederhanakan Portofolio
Meskipun penting untuk memamerkan berbagai jenis karya, tetaplah sederhana dalam menyajikan portofolio. Jika kamu memiliki segudang prestasi, jangan ditampilkan semua. Terlalu banyak informasi bisa membingungkan rekruter. Ingat, sangat mungkin HRD mengantongi banyak portofolio selain milikmu yang perlu ditinjau.
Karenanya, pilihlah karya yang paling relevan. Misalnya, ketika kamu ingin melamar pekerjaan di bidang administrasi perkantoran, tidak perlu mencantumkan pengalaman kerja sebagai MC.
9. Perbarui Secara Berkala
Seiring berjalannya waktu, kamu mungkin mengalami perkembangan karier. Oleh karena itu, sering-seringlah memperbarui portofolio. Ketika mendapatkan pengalaman baru dan memiliki karya-karya terbaru, kamu perlu meng-updatenya. Ini menunjukkan bahwa kamu terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan di bidang yang kamu geluti.
Baca Juga : Tips Membangun "Art Portofolio" yang Menggaet Perusahaan
Penutup
Membangun portofolio yang kuat, tidak bisa dilakukan secara instan. Kamu membutuhkan waktu, upaya, dan pengalaman untuk menghasilkan proyek-proyek yang bisa dipamerkan di portofolio.
Apabila kamu belum cukup lama terjun ke dunia kerja, jangan khawatir. Mulailah membangun portofolio dengan terus mengembangkan keterampilan yang melibatkan proyek-proyek nyata. Salah satunya, dengan mengikuti kelas akademi dan magang di GAMELAB.ID
.
Kamu bisa memasukkan hasil pekerjaan selama magang di portofolio. Selain itu, kelas akademi di GAMELAB.ID
didasarkan pada praktik-praktik nyata yang tentunya akan menambah materi di portofoliomu. Yuk, daftar pelatihan dan magang sekarang. Silahkan hubungi link ini untuk informasi selengkapnya.